Jayapura (Antaranews Papua) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paniai tengah berkoordinasi dengan polres setempat terkait pelaksanaan kampanye dua pasangan calon (paslon) bupati/wakil bupati yang baru ditetapkan sebagaimana SK nomor 29/HK.03.1-Kpt/9108/KPU.Kab/II/2018.

Komisioner KPU Paniai Zebulon Gobai ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Rabu mengatakan koordinasi itu perlu dilakukan mengingat situasi dan kondisi di daerah itu kurang kondusif.

"Beberapa hari lalu kantor kami, KPU Paniai di demo oleh massa tiga paslon independen yang dibatalkan jadi calon bupati, sehingga pentahapan kampanye perlu dikoordinasikan dengan polres agar bisa diatur jadwal dan teknisnya seperti apa," katanya lewat telepon seluler.

Menurut dia, setelah dikeluarkan SK nomor 28 tentang pembatalan dan SK nomor 29 yang isinya menetapkan dua paslon bupati/wakil bupati Kabupaten Paniai yakni Meki Nawipa-Oktopianus Gobai dan Hengki Kayame-Yeheskiel Tenouye suhu politik meningkat.

"Masih ada sejumlah massa dari tiga paslon independen yang mempertanyakan soal keputusan kami ketika keluarkan SK nomor 29, dan kami sudah sampaikan bahwa itu merujuk pada hasil sidang sengketa yang ditetapkan oleh Panwaslu," katanya.

Untuk itu, lanjut alumnus S1 Hukum Universitas Cenderawasih itu perlu dilakukan koordinasi dengan aparat keamanan dalam hal ini Polri dan TNI, agar pentahapan selanjutnya yakni kampanye bisa berjalan lancar dan aman.

"KPU sudah mengimbau kepada massa paslon independen agar memahami apa yang kami buat, dan kami sarankan agar menanyakan hal itu kepada Panwaslu Paniai," kata Zebulon.

Sebelumnya, Kapolres Paniai AKBP Supriagung memastikan situasi kamtibmas di wilayah hukumnya masih terkendali pascapembatalan tiga dari lima pasangan calon (paslon) yang sebelumnya ditetapkan KPU Paniai.

Namun, kepolisian tetap bersiaga di kantor KPU dan Panwaslu setempat, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Anggota saat ini dikerahkan mengamankan kantor KPU dan panwas selain mengantisipasi dampak pembatalan keputusan KPU juga disebabkan sebelumnya ada demo yang dilakukan pendukung paslon yang tidak lolos," kata AKBP Supriagung ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Senin (5/3). (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024