Sentani (Antaranews Papua) - Direktur maskapai penerbangan Associated Mission Aviation (AMA) Djarot Soetanto mengatakan pilot yang bekerja di maskapai penerbangan yang dipimpinya selalu mengantar pasien sampai ke rumah sakit untuk berobat setelah membawa pasien dari pedalaman.

Padahal kerja sama maskapai penerbangan AMA dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk mengantar pasien yang dirujuk dari pedalaman Papua ke kota lalu dijemput dan diantar ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut.

"Pilot AMA biasanya antar pasien ke rumah sakit, dan kadang-kadang pihak AMA mengantar pasien ke RSUD Jayapura," kata Djarot di Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu.

Menurut Djarot, ibu hamil yang hendak melahirkan yang biasanya diantar oleh pilot ke RSUD Jayapura.

Pilot yang mengantar ibu melahirkan itu ke rumah sakit harus memastikan pasien yang diantar benar-benar ditangani dan harus ada tindaklanjut yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

"Kalau sudah ada tindak lanjut dari rumah sakit baru pilot ini bisa pulang," kata mantan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua itu.

Dia menambahkan sebenarnya AMA tidak mempunyai tanggung jawab untuk mengantar pasien sampai ke rumah sakit namun hanya kepedulian saja.

Pada 26 Mei 2015 Dinkes Papua menggandeng empat maskapai penerbangan misionaris untuk memudahkan akses pelayanan rujukan dari daerah pedalaman Papua ke kota dan sebaliknya.

"Kerja sama dengan keempat maskapai penerbangan itu dilakukan karena selama ini masyarakat Papua yang berada di balik gunung dan daerah kepulauan berjuang sendiri untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan," kata Kepala Dinkes drg Aloysius Giyai.

Keempat maskapai penerbangan misionaris adalah AMA, MAF, maskapai penerbangan Advent Yajazi dan Heli Mission.(*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024