Jayapura (Antaranews Papua) - Pembangunan pasar di wilayah perbatasan RI-PNG di tapal batas Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, yang berbatasan langsung dengan Wutung, Provinsi Sandaun, PNG, sudah mencapai 80 persen.

Dari keterangan pers yang diterima Antara di Jayapura, Minggu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono didampingi Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) X Jayapura Oesman Marbun melakukan kunjungan ke perbatasn RI-PNG untuk melihat progres pembangunan pengembangan PLBN tahap kedua dengan membangun pasar Skouw pada Sabtu (17/3).

Di sela-sela kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengemukakan sesuai arahan presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan peningkatan perekonomian di daerah perbatasan RI-PNG untuk itu Kemenentrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan pembangunan pengembangan Pos Lintas Batas Negara tahap kedua dengan membangun Pasar Skouw, hingga kini pembangunan pasar itu sudah mencapai 80 persen.

Pasar itu memiliki 304 los yang telah dibangun untuk menujang para pedagang di perbatasan, tak hanya itu Kementerian PUPR juga membangun Wisma Indonesia di dalamnya ada sebuah penginapan serta ruang aula serba guna.

"Seperti perintah presiden Jokowi kita tidak hanya gagah-gagahan dengan pintu gerbang lintas perbatasan RI-PNG namun harus melihat pusat kegiatan ekonomi di perbatasan, maka kita bangun pasar," ujar dia.

Selain pasar, kata Basuki, Kementerian PUPR juga membangun Wisma Indonesia yang nantinya ada penginapan, ada juga pos aparat keamanan di sekitar wilayah perbatasan.

Menteri Basuki menambahkan, pembangunan Pasar PBLN Skouw ini bertujuan meningkatkan perekonomian didaerah perbatasan RI-PNG. Hingga kini anggaran digunakan untuk membiayai pembangunan pasar sudah mencapai Rp246 milyar.

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan pasar itu ditargetkan selesai Agustus 2018 mendatang agar pasar ini menjadi pusat kegiatan ekonomi bahkan bisa untuk distinasi wisata serta kegiatan kesenian di daerah perbatasan. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024