Wamena (Antaranews Papua) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, memprogramkan pembangunan 11 irigasi untuk menunjang sektor pertanian di kabupaten itu pada 2018.
Kepala Dinas PU Kabupaten Jayawijaya Max Hattu di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan anggaran pembangunan irigasi itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Untuk menunjang sektor pertanian, kami hanya menyiapkan irigasi agar aliran air ke persawahan masyarakat bisa lancar," katanya.
Tahun lalu sebanyak 12 unit irigasi yang dibangun, sementara tahun ini hanya 11 unit sehingga total pembangunan irigasi yang dilakukan sampai 2018 sebanyak 23 unit.
Menurut Max, pembangunan 11 irigasi ini tersebar di sejumlah distrik yang ada di Kabupaten Jayawijaya, terutama kawasan-kawasan potensial pengembangan sawah.
Sebelumnya Asisten I Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas PU, Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Pertanian bekerja sama membantu petani sawah dalam menghadapi peroslan yang dihadapi.
"Perlu ada keterlibatan OPD terkait, bagaimana setiap kendala yang disampaikaan oleh petani dapat direspon dengan baik," katanya.
Selain mendorong OPD terkait, Tinggal Wusono juga mengajak masyarakat pemilik ulayat untuk terus menambah luasan lahan sawah agar hasil yang diperoleh lebih banyak.
Pemerintah Jayawijaya juga mengapresiasi keterlibatan TNI dalam mendorong atau memberdayakan masyarakat untuk pengembangan sawah di beberapa distrik di wilayah itu.
Ia mengatakan pengembangan sawah di Jayawijaya memang sempat terhenti beberapa tahun lalu, namun telah dihidupkan lagi dan sudah dilakukan panen raya sebanyak dua kali dengan kelompok tani yang merupakan binaan pemerintah. (*)
Kepala Dinas PU Kabupaten Jayawijaya Max Hattu di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan anggaran pembangunan irigasi itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Untuk menunjang sektor pertanian, kami hanya menyiapkan irigasi agar aliran air ke persawahan masyarakat bisa lancar," katanya.
Tahun lalu sebanyak 12 unit irigasi yang dibangun, sementara tahun ini hanya 11 unit sehingga total pembangunan irigasi yang dilakukan sampai 2018 sebanyak 23 unit.
Menurut Max, pembangunan 11 irigasi ini tersebar di sejumlah distrik yang ada di Kabupaten Jayawijaya, terutama kawasan-kawasan potensial pengembangan sawah.
Sebelumnya Asisten I Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas PU, Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Pertanian bekerja sama membantu petani sawah dalam menghadapi peroslan yang dihadapi.
"Perlu ada keterlibatan OPD terkait, bagaimana setiap kendala yang disampaikaan oleh petani dapat direspon dengan baik," katanya.
Selain mendorong OPD terkait, Tinggal Wusono juga mengajak masyarakat pemilik ulayat untuk terus menambah luasan lahan sawah agar hasil yang diperoleh lebih banyak.
Pemerintah Jayawijaya juga mengapresiasi keterlibatan TNI dalam mendorong atau memberdayakan masyarakat untuk pengembangan sawah di beberapa distrik di wilayah itu.
Ia mengatakan pengembangan sawah di Jayawijaya memang sempat terhenti beberapa tahun lalu, namun telah dihidupkan lagi dan sudah dilakukan panen raya sebanyak dua kali dengan kelompok tani yang merupakan binaan pemerintah. (*)