Timika (Antaranews Papua) - Tim gabungan TNI menembak mati satu anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) wilayah Tembagapura, Mimika, Provinsi Papua, atas nama Timotius Umabak, Rabu pagi.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Rabu, mengatakan kontak tembak antara tim gabungan TNI dengan KKSB terjadi di wilayah sekitar Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura pada sekitar pukul 10.15 WIT.

"Pada saat kontak tembak berlangsung, dilakukan upaya pengejaran. Di tempat kejadian ditemukan satu jenazah berjenis kelamin laki-laki dari KKSB atas nama Timotius Umabak," jelas Kolonel Aidi.

Jenazah kelompok KKSB itu langsung diserahkan kepada warga setempat untuk dilakukan prosesi pembakaran jenazah sesuai kebiasaan adat yang berlaku di wilayah itu.

Selain ditemukan warga yang meninggal, aparat TNI juga menemukan dua warga yang terluka atas nama Ruben Tipigau dan Kapin Wamang, seorang remaja yang diperkirakan baru berusia 15 tahun.

"Kami belum bisa memastikan apakah kedua orang yang luka-luka itu merupakan bagian dari KKSB atau justru orang yang dijadikan tameng. Tapi yang jelas saat kontak tembak berlangsung, mereka sama-sama bergabung di situ. Sementara yang lainnya melarikan diri," jelas Kapendam.

Di lokasi kejadian kontak tembak berlangsung, pasukan TNI juga menemukan dua senjata api jenis M16 dengan beberapa butir amunisi dan selongsongnya serta bercak-bercak darah.

Juga ditemukan sebuah tas noken bertuliskan Puncak Jaya.

Kedua korban yang mengalami luka-luka itu hingga kini masih dirawat oleh Tim Kesehatan TNI.

Pasukan TNI yang diterjunkan dalam operasi penertiban KKSB di wilayah Tembagapura itu berjumlah 50 personel, terdiri atas 20 personel dari Batalyon Infantri 751/Rider, 20 personel dari Batalyon Infantri 754 Eme Neme Kangasi dan 10 personel dari Brigade Infantri 20 Ima Jaya Keramo.

Operasi penertiban KKSB wilayah Tembagapura itu dipimpin langsung oleh Komandan Brigif 20 Ima Jaya Keramo selaku Komandan Satgas.

Hingga kini pihak TNI masih terus melakukan pengejaran KKSB yang diperkirakan melarikan diri ke wilayah barat Kampung Opitawak sekaligus memberikan perlindungan kepada warga yang bermukim pada enam kampung sekitar Tembagapura yaitu Utikini, Kimbeli, Longsoran, Banti 1, Banti 2 dan Opitawak.

Kolonel Aidi menjelaskan bahwa operasi penertiban KKSB wilayah Tembagapura pimpinan Sabinus Waker dimulai pada 31 Maret dini hari.

Pengerahan pasukan ke Tembagapura dilakukan menyusul tindakan KKSB yang membakar fasilitas gedung Rumah Sakit Waa-Banti, gedung SD-SMP Negeri Banti dan sejumlah rumah masyarakat.

Selanjutnya pada Minggu (1/4) petang sekitar pukul 15.00 WIT, terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dengan KKSB yang mengakibatkan gugurnya Pratu Vicky Rumpaisum, anggota Yonif 751/Rider.

Pengejaran KKSB wilayah Tembagapura terus dilanjutkan pada Senin (2/4).

Bersamaan dengan itu, pasukan TNI berhasil menguasai seluruh enam kampung yang sebelumnya diduduki KKSB.

"Saat dilakukan pengejaran tanggal 2 April itu, KKSB mundur dan melarikan diri sambil membakar beberapa rumah masyarakat. Bahkan pada tanggal 2 dini hari itu, mereka mau masuk membakar satu rumah warga. Setelah dikejar dan ditembaki, mereka kabur. Di rumah yang hendak dibakar itu, ditemukan seorang balita berusia sekitar satu tahun dalam kondisi menangis," jelas Kolonel Aidi.

Bayi yang ditemukan itu selanjutnya diserahkan kepada kepala suku Banti 1, Yohanis Jamang. (*)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024