Timika (Antaranews Papua) - Pihak TNI meyakini anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kini melarikan diri ke Kampung Aroanop setelah terdesak oleh pasukan yang kini sudah menguasai enam kampung lain di sekitar Kota Tembagapura, Mimika, Papua.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Kamis, mengatakan hingga kini pasukan TNI belum menjangkau Kampung Aroanop yang berada di sisi selatan Kampung Opitawak.

"Masih ada satu kampung yang hingga kini belum bisa dikuasai yaitu Aroanop. Kemungkinan besar kelompok kriminal bersenjata sudah berada di sana," kata Kolonel Aidi.

Ia mengatakan situasi di enam kampung sekitar Kota Tembagapura yaitu Utikini, Longsoran, Kimbeli, Banti 1, Banti 2 dan Opitawak kini sudah mulai aman.

Pasukan TNI menemukan sekitar 1.059 jiwa warga asli Suku Amungme masih bertahan di area perkebunan dekat Kampung Opitawak dan depan Gereja Kingmi di Kampung Kimbeli dengan persediaan bahan makanan yang sangat terbatas.

Rencananya, Pemkab Mimika akan segera mengirim bantuan pangan ke enam kampung sekitar Tembagapura itu pada Jumat (6/4) pagi.

"Pasukan TNI yang sudah menguasai enam kampung itu masih terus berjaga-jaga sambil mengamankan warga dari ancaman KKSB. Rencananya esok pagi bantuan pangan akan dikirim oleh Pemda Mimika ke Tembagapura dan selanjutnya langsung didistribusikan kepada warga yang sangat membutuhkan di enam kampung itu oleh pasukan TNI dan Polri," jelas Kolonel Aidi.

Sejauh ini pihak TNI belum berencana melakukan pengejaran anggota KKSB yang diduga kuat telah kabur ke wilayah Aroanop dan sejumlah kampung di sekitar itu.

Pasalnya, jarak tempuh dari Banti-Kimbeli serta Opitawak ke Aroanop cukup jauh melalui jalan setapak melintasi gunung-gunung yang terjal dan hutan belantara.

Waktu tempuh perjalanan dari Banti menuju Aroanop sekitar satu hingga dua hari dengan berjalan kaki.

Operasi penertiban KKSB wilayah Tembagapura pimpinan Sabinus Waker dimulai pada 31 Maret dini hari.

Pengerahan pasukan ke Tembagapura dilakukan menyusul tindakan KKSB yang membakar fasilitas gedung Rumah Sakit Waa-Banti, gedung SD-SMP Negeri Banti dan sejumlah rumah masyarakat.

Selanjutnya pada Minggu (1/4) petang sekitar pukul 17.00 WIT, terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dengan KKSB yang mengakibatkan gugurnya Pratu Vicky Rumpaisum, anggota Yonif 751/Rider.

Pengejaran KKSB wilayah Tembagapura terus dilanjutkan pada Senin (2/4).

Bersamaan dengan itu, pasukan TNI berhasil menguasai seluruh enam kampung yang sebelumnya diduduki KKSB.

"Saat dilakukan pengejaran tanggal 2 April itu, KKSB mundur dan melarikan diri sambil membakar beberapa rumah masyarakat. Bahkan pada tanggal 2 dini hari itu, mereka mau masuk membakar satu rumah warga. Setelah dikejar dan ditembaki, mereka kabur. Di rumah yang hendak dibakar itu, ditemukan seorang balita berusia sekitar satu tahun dalam kondisi menangis," jelas Kolonel Aidi.

Bayi yang ditemukan itu selanjutnya diserahkan kepada kepala suku Banti 1, Yohanis Jamang. (*)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024