Jayapura (Antaranews Papua) - Pengurus Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Provinsi Papua menyatakan putusnya jaringan kabel optik bawah laut PT Telkom, mengakibatkan pendapatan agen tiket penerbangan turun drastis karena tidak bisa mengakses layanan daring.

"Selama tiga hari ini omset turun sampai 50 persen," ujar Ketua Asita Papua Iwanta Parangin-Angin, di Jayapura, Senin.

Ia menjelaskan operasional para pengusaha tiket perjalanan sangat bergantung kepada jaringan daring, sehingga ketika kabel optik putus pada 6 April 2018, dampaknya langsung mempengaruhi pendapatan mereka.

Menurut dia, masih minimnya pilihan provider yang menawarkan layanan daring di Papua membuat mayoritas pengusaha agen perjalanan menggunakan layanan Telkom.

"Ada sekitar 100 perusahaan tiket perjalanan, kerugian bisa mencapai Rp50 juta/hari," kata dia.

Iwanta mengungkapkan kalau pun ada provider lain, tarif yang ditawarkan sangat mahal, para pengusaha tiket perjalanan tidak mampu menyewanya.

Menurut dia, hanya beberapa perusahaan yang memiliki jaringan kerja sama di luar Papua sehingga mereka masih bisa melakukan aktifitas penjualan tiket perjalanan.

"Kami akan tetap cari solusi lain, mungkin memanfaatan rekan kerja di luar Papua, tetapi pembagian komisinya akan semakin berkurang. Komunikasi dengan calon turis pun terganggu," katanya.

Sebagai informasi, Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) menyatakan sejak 6 April 2018 dipastikan kabel optik milik Telkom putus pada titik 363.67 KM dari Kota Jayapura (perairan Sarmi-Biak).

"Penyebab putusnya diperkirakan karena gempa yang terjadi di sekitar perairan Sarmi-Biak pada 6 April 2018 pada pukul 17.00 WIT, ini berdasarkan website BMKG," kata General Manager PT. Telkom Witel Papua, Lonely, Baringin Managaranap.

Menurut dia, kini Telkom mengaktifkan jaringan cadangan yang menggunakan Radio IP dan satelit untuk memastikan terjaganya pelayanan telekomunikasi menyusul putusnya kabel optik di perairan Sarmi-Biak, Provinsi Papua.

"Sejak 7 April 2018 pukul 17.00 WIT layanan suara, pesan singkat dan data Telkom Grup Papua telah aktif menggunakan satelit berkapasitas 266 MBps dan radio IP 1.600 MBps," katanya. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024