Tiom, Papua (Antaranews Papua) - Sejumlah petugas kesehatan dalam kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia dan International Committee of the Red Cross (ICRC) bekerjasama dengan Pemkab Lanny Jaya, Provinsi Papua memeriksa 121 warga dilaporkan mengidap gangguan penglihatan atau katarak.

Berdasarkan data terakhir bakti sosial tersebut, Rabu, sebanyak 24 orang telah menjalani operasi, 45 orang menerima kaca mata, serta sisanya menjalani perawatan ringan.

Seorang ibu, Taken Yigibalon, pasien pengobatan katarak di Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara baksos karena ia bisa melihat lagi setelah menjalani operasi.

Warga Distrik Pirime ini mengatakan memang pernah terpikir untuk pergi berobat ke luar dari Lanny Jaya, seperti ke Kabupaten Jayawijaya atau ke Jayapura namun keinginan itu tidak sempat terwujud.

"Sudah menjadi kerinduan saya untuk berobat dan hari ini bisa terjawab. Terima kasih," kata seorang petugas ketika menerjemahkan kata-kata Taken.

Ibu yang tidak fasih berbahasa Indonesia itu mengaku sudah mengidap katarak sangat lama, sehingga ketika menerima informasi di gereja bahwa akan dilakukan pengobatan katarak secara gratis, dirinya langsung siap.

"Kami dijemput langsung ke sini. Setelah operasi ini selesai, kegiatan pertama yang akan saya lakukan adalah mulai berkebun, gali ubi," katanya dalam bahasa daerah setempat.

Wanita paruh baya itu sudah menjalani operasi katarak pada hari pertama, Selasa (10/4), namun belum diperbolehkan pulang karena akan menjalani operasi katarak pada mata sebelahnya lagi.

Pasien lain, Dan Wanimbo mengatakan setelah menjalani operasi mata kirinya, ia bisa melihat secara normal layaknya dahulu.

"Setelah bangun pagi, saya bisa lihat gunung di sebelah (sambil menunjuk gunung yang berada di balik jendela kaca RSUD Tiom)," katanya

Dan Wanimbo mengaku tidak keberatan jika diinapkan sehari lagi di RSUD untuk menjalani operasi katarak di mata kanannya yang akan dilakukan pada Rabu ini.

Sebanyak 19 dari 24 orang pasien katarak yang menjalani operasi telah diizinkan pulang, sementara lima orang akan menjalani operasi lanjutan pada mata lain yang belum dioperasi.

Kegiatan bakti sosial itu akan berlangsung sejak tanggal 10 hingga 14 April. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024