Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan ekspor Papua pada Maret 2018 masih didominasi golongan Bijih Tembaga dan Konsentrat (HS26), yang tercatat senilai 431,38 juta dolar AS atau meningkat 25,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Papua Simon Sapary, di Jayapura, Senin menyebut total nilai ekspor Papua pada periode tersebut adalah 440,05 juta dolar AS atau meningkat 21,48 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 362,24 juta dolar AS.

Dilihat dari nilai tersebut, sumbangsih ekpor HS26 lebih dari 90 persen dari total ekspor Papua.

Sementara golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) yang jenis komoditi utamanya berupa kayu lapis, nilai ekspornya berkurang sebesar 8,73 juta dolar AS atau turun 51,04 persen.

"Golongan Non Migas Lainnya juga mengalami penurunan ekspor sebesar 37,11 persen, dimana tiga komoditi dengan nilai ekspor terbesar adalah minyak pelumas (19,61 persen), pakaian jadi (14,26 persen), dan rokok (10,12 persen)," ujarnya.

Simon menambahkan, pada Maret 2018 tidak tercatat adanya ekspor golongan Ikan dan Hewan Air Lainnya (HS03).

Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Maret 2018 adalah senilai 1.066,81 juta dolar AS atau meningkat hingga 275,71 persen dibandingkan total ekspor Januari-Maret 2017 yang senilai 283,94 juta dolar AS.

Untuk negara tujuan, pada Maret 2018 ekspor terbesar adalah ke Jepang yang nilainya 144,05 juta dolar AS, lalu Spanyol 65,44 juta dolar AS, Tiongkok 65,19 juta dolar AS, dan lainnya. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024