Timika (Antaranews Papua) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dijadwalkan akan meninjau latihan terjun payung Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, pada Jumat (11/5).

"Kalau tidak ada hambatan, Bapak Panglima TNI akan datang ke Timika untuk meninjau dan menyaksikan langsung latihan penerjunan malam hari pasukan PPRC di Timika," kata Kepala Staf Kodam XVII/Cendrawasih Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa, di Timika, Rabu.

Ia mengatakan latihan terjun payung pada malam hari itu melibatkan 45 prajurit TNI dilaksanakan sejak Selasa (8/5) malam hingga Sabtu (12/5).

Kasdam mengapresiasi latihan terjun payung di malam hari yang digelar pasukan PPRC di wilayah Timika.

Kegiatan tersebut sudah dua kali dilakukan pasukan PPRC di wilayah Timika, dimana yang pertama dilakukan pada 1995.

Penerjunan perdana pada Selasa (8/5) malam sempat tertunda selama sekitar satu jam lantaran faktor cuaca kabut dan hujan di wilayah Timika.

Setelah kondisi cuaca membaik, sebanyak 45 personel PPRC melakukan penerjunan malam di wilayah Timika dan seluruhnya mendarat pada sasaran yang tepat.

"Untuk kegiatan penerjunan ini dibutuhkan angin. Hembusan angin akan membantu untuk membuka sel-sel payung terjun untuk mengembang sempurna," jelas Cantiasa yang juga merupakan mantan penerjun pasukan khusus TNI AD tersebut.

Menurut dia, Kodam XVII/Cenderawasih hanya menyediakan lokasi penerjunan.

"Untuk pendaratan malam pertama, mereka semua mendarat tepat di sasaran. Ini prestasi luar biasa," ujar Cantiasa.

Kepala Penerangan PPRC Letkol Bazishoki Gea mengatakan 45 prajurit yang terlibat dalam latihan penerjunan malam di Timika pada Selasa (8/5) berangkat dari Ambon sekitar pukul 21.00 WIT dan mulai melakukan penerjunan di Timika sekitar pukul 23.15 WIT.

Ia mengapresiasi keberhasilan seluruh prajurit yang melakukan penerjunan dengan mendarat tepat di sasaran lantaran kondisi cuaca di Papua, khususnya di Timika dinilai cukup ekstrim

Adapun 45 prajurit PPRC yang terlibat dalam kegiatan ini mencakup semua angkatan yaitu Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat.

Para prajurit PPRC terjun dari ketinggian 6.000 kaki dan membawa beban sekitar 50 kg yang terdiri dari payung, ransum dan senjata. (*)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024