Jayapura (Antaranews Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli meminta para pendemo segera membuka blokade jalan masuk kantor bupati dan DPRD Pegunungan Bintang (Pegubin) agar aktifitas kembali normal.

"Saya memberi waktu 3 x 24 jam atau 92 jam untuk membuka palang kayu (blokade) kantor bupati di Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Irjen Boy Rafli, di Jayapura, Rabu.

Ia mengatakan permintaan untuk membuka blokade jalan masuk kantor itu sudah disampaikan Kapolres Pegubin kepada Yance selaku koordinator demo.

Polisi juga tengah menangani berbagai kasus dugaan korupsi yang terjadi di Pegunungan Bintang, seperti kasus dana desa dan kasus pembangunan jalan di lima kampung.

Sejumlah warga kemudian memaksakan kehendak, menuntut Bupati Pegubin ditindak tegas terkait kasus dugaan korupsi itu, yang berujung demonstrasi disertai blokade jalan.

"Beberapa kasus dugaan korupsi masih dilidik. Karena itu Yance yang menjadi salah satu koordinator demo diminta mengajak pendemo membuka kembali palang sehingga aktifitas perkantoran kembali normal," ujarnya.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri mengatakan apabila aksi blokade terus berlanjut maka dampak yang ditimbulkan dapat meluas tidak saja di pemerintahan tetapi juga ekonomi.

Aksi demo yang berlangsung sejak Kamis (10/5) sudah melumpuhkan perekonomian masyarakat karena para demonstran sempat memblokade jalan akses ke Bandara Oksibil.

Demonstrasi yang masih berlangsung itu merupakan aksi kedua setelah sebelumnya melakukan aksi membakar rumah pribadi Bupati Pegunungan Bintang Constan Oktemka pada 12 April lalu.

Seusai membakar rumah pribadi bupati, massa kemudian memblokade jalan masuk kantor bupati dan Bandara Oksibil, serta meminta bupati mengundurkan diri. (*)

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024