Timika (Antaranews Papua) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Papua, berupaya mencegah kelangkaan bahan kebutuhan pokok dengan mengerahkan para staf untuk mengawasi distribusi komoditas tersebut mulai dari Pelabuhan Paumako hingga di tingkat pedagang atau pengecer.

Sekretaris Disperindag Mimika Inocentius Yoga Pribadi di Timika, Jumat, mengatakan, pihaknya telah mengerahkan tim Bidang Perdagangan untuk mengawasi distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat selama Ramadhan 1439 Hijriah.

Pengawasan dilakukan mulai dari saat bahan kebutuhan keluar dari Pelabuhan Paumako ke tingkat distributor dan selanjutnya disalurkan oleh pedagang atau pengecer baik di pasar umum, warung-warung hingga pertokoan dan pusat perbelanjaan.

"Pengawasan ini kami lakukan secara menyeluruh mencakup semua mata rantai distribusi bahan kebutuhan pokok. Ini dilakukan untuk mencegah jangan sampai terjadi kelangkaan bahan pangan selama bulan puasa hingga lebaran. Sebab tidak tertutup kemungkinan ada pengusaha yang nakal sengaja menahan stok barang sehingga bisa memicu kelangkaan di pasar," jelas Inocentius.

Ia mencontohkan kasus kelangkaan bawang merah di Timika beberapa waktu lalu hingga memicu harga bawang merah naik drastis.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada oknum pedagang yang sengaja menimbun stok bawang merah.

Dari pemantauan yang dilakukan oleh tim Disperindag Mimika di sejumlah pasar, katanya, stok bahan kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Timika dan sekitarnya kini masih tersedia dalam jumlah cukup memadai.

"Persediaan bahan kebutuhan pokok selama Ramadhan ini cukup melimpah. Selama ini pasokan bahan kebutuhan pokok dari luar Timika seperti dari Jawa dan lain-lain tidak ada hambatan," katanya.

Selain menggunakan kapal swasta, ada juga tol laut yang setiap saat mengangkut bahan kebutuhan pokok ke Timika.

"Kami punya alokasi jatah tol laut cukup besar sampai 30 kontainer sebulan. Diharapkan para pengusaha Timika memanfaatkan maksimal program tol laut ini," harap Inocentius.

Berdasarkan penuturan sejumlah pedagang di Pasar Sentral Timika, harga sejumlah bahan pokok ada yang mengalami penurunan harga, sementara lainnya mengalami kenaikan harga selama Ramadhan.

Sabri, pedagang sayur di Pasar Sentral Timika mengatakan bahan pokok yang mengalami penurunan harga seperti bawang merah, bawang putih dan sayur-mayur.

Bawang merah dijual pada kisaran Rp50 ribu-Rp55 ribu per kg mengalami penurunan Rp20 ribu dari sebelumnya Rp70 ribu per kg, bawang putih dijual Rp35 ribu per kg mengalami penurunan Rp5 ribu dari sebelumnya dan bawang bombay mengalami penurunan Rp5 ribu di mana kini dijual Rp25 ribu per kg.

Berikut harga sejumlah bahan pokok di Timika: sawi putih dan kol dijual pada kisaran Rp25 ribu-Rp30 ribu per kg, buncis Rp30 ribu per kg, terong Rp5 ribu per kg, tomat Rp15 ribu-Rp20 ribu per kg, kentang Rp25 ribu per kg dan wortel Rp20 ribu per kg, kacang hijau Rp25 ribu per kg.

Selain itu kacang tanah Rp30 ribu per kg, kacang merah Rp40 ribu per kg, kemiri Rp40 ribu per kg, dan cabai rawit Rp60 ribu-Rp80 pe kg, ayam beku Rp40 ribu per kg, ikan bandeng Rp39 ribu per kg, daging sapi berkisar Rp110 ribu-Rp120 ribu per kg, telur ayam buras produksi lokal Rp55 ribu per rak dan telur asin Rp100 ribu per rak. (*)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024