Jayapura (Antaranews Papua) - Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua mengungkapkan tingkat hunian (okupansi) hotel saat Ramadhan 1439 Hijriah mengalami penurunan hingga 20 persen.

"Kalau sebelum Ramadhan rata-rata okupansi mencapai 70 persen, tapi saat Ramadhan jadi 50 persen karena banyak kegiatan pemerintah ditunda," ujar Ketua Umum PHRI Papua Sahri Hasan, di Jayapura, Minggu.

Ia menjelaskan turunnya tingkat hunian tidak serta merta diikuti penurunan pendapatan karena pada momen Ramadhan banyak pihak, baik pemerintahan, BUMN atau pun swasta, melakukan aktifitas buka puasa bersama di hotel.

Menurut dia, tingkat hunian hotel akan membaik usai Ramadhan karena kegiatan pemerintahan diyakini akan kembali normal.

Ia mengklaim penurunan Okupansi tidak hanya terjadi di Papua, tetapi hampir di seluruh Indonesia.

Hal tersebut selalu terjadi tiap Ramadhan dan pihak perhotelan mengantisipasinya dengan membuat promo-promo buka bersama dan khusus tahun ini akan ada momentum Piala Dunia 2018.

Sahril menambahkan, biasanya tiap momen penyelenggaraan Piala Dunia selalu dimanfaatkan pihak perhotelan untuk membuat acara "nonton bareng" karena peminatnya cukup banyak dan dapat meningkatkan pendapatan.

Hanya saja, ia mengingatkan kepada para pengurus hotel yang ingin menggelar kegiatan "nonton bareng" untuk mengurus izin kepada pihak yang memegang lisensi komersilnya dan aparat keamanan. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024