Jayapura (Antaranews Papua) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit mengakui pihaknya menerima laporan seorang prajurit TNI disandera kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Tinggineri, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
"Memang ada laporan anggota Yonif 753 berpangkat Pratu yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan disandera KKSB pimpinan Legagak Telengen sejak awal Juni lalu," ujar Mayjen Supit, kepada Antara, di Jayapura, Sabtu malam.
Namun, pihak Kodam Cenderawasih masih harus menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan apa betul disandera atau ada faktor lainnya.
Ia mengatakan sebelumnya dilaporkan prajurit dari Yonif 753 itu disandera bersama teman wanitanya (pacar) dan bukan isterinya.
"Mudah-mudahan yang bersangkutan tidak disiksa dan Kodam Cenderawasih masih terus melakukan upaya untuk membebaskan," kata Mayjen TNI Supit seraya memastikan saat ditangkap KKSB, prajurit TNI itu tidak membawa senjata.
Diduga kuat kelompok Legagak Talenggen juga merupakan pihak yang melakukan penyerangan terhadap patroli TNI di Yambi, Sabtu (16/6) hingga mengakibatkan lima prajurit terluka termasuk tiga diantaranya yang mengalami luka tembak.
Kelima prajurit TNI AD yang terluka yakni Kapten Infantri GP tekena serpihan peluru dipelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri dan Praka S terkena serpihan peluru dibagian paha kanan.
Kemudian Pratu BS dan Pratu R yang mengalami luka tembak dibagian paha. (*)
"Memang ada laporan anggota Yonif 753 berpangkat Pratu yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan disandera KKSB pimpinan Legagak Telengen sejak awal Juni lalu," ujar Mayjen Supit, kepada Antara, di Jayapura, Sabtu malam.
Namun, pihak Kodam Cenderawasih masih harus menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan apa betul disandera atau ada faktor lainnya.
Ia mengatakan sebelumnya dilaporkan prajurit dari Yonif 753 itu disandera bersama teman wanitanya (pacar) dan bukan isterinya.
"Mudah-mudahan yang bersangkutan tidak disiksa dan Kodam Cenderawasih masih terus melakukan upaya untuk membebaskan," kata Mayjen TNI Supit seraya memastikan saat ditangkap KKSB, prajurit TNI itu tidak membawa senjata.
Diduga kuat kelompok Legagak Talenggen juga merupakan pihak yang melakukan penyerangan terhadap patroli TNI di Yambi, Sabtu (16/6) hingga mengakibatkan lima prajurit terluka termasuk tiga diantaranya yang mengalami luka tembak.
Kelima prajurit TNI AD yang terluka yakni Kapten Infantri GP tekena serpihan peluru dipelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri dan Praka S terkena serpihan peluru dibagian paha kanan.
Kemudian Pratu BS dan Pratu R yang mengalami luka tembak dibagian paha. (*)