Wamena (Antaranews Papua) - Pengelola Bandar Udara Wamena mengkhawatirkan gangguan penerbangan akibat asap dari ritual bakar batu yang dilaksanakan masyarakat Jayawijaya pada Sabtu (23/6) pagi dalam kegiatan kampanye calon gubernur dan wakil gubernur Papua.

Kepala Bandara Wamena Rasburhany di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan aktivitas bakar batu dalam rangka kampanye memang berlangsung di luar bandara, tetapi tidak jauh dari lokasi pendaratan pesawat.

Hingga Jumat siang, belum ada pertemuan pihak bandara dan panitia penyelenggara, terkait dampak bakar batu, tetapi pihak bandara menyarankan agar bakar batu dilakukan pada malam hari atau dilakukan lebih awal sebelum kampanye sehingga asapnya tidak mengganggu penerbangan yang sudah mulai dibuka pukul 7.00 WIT.

"Kalau memang asapnya (asap bakar batu) tebal maka bandara bisa ditutup karena pilotnya bisa terganggu. Kalau memang asapnya terlalu tinggi, pilot bisa mengambil keputusan tidak akan `landing" dan kembali ke Jayapura," katanya.

Pihak bandara mendukung adanya pesta rakyat itu, tetapi mereka mengharapkan adanya perhatian bersama agar penerbangan di Jayawijaya tidak terhambat, sebab jalur udara merupakan satu-satunya transportasi pendistribusian barang dan orang.

"Memang ada pesta rakyat yang menjadi perhatian kita semua, tetapi di sisi lain harus melihat kepentingan pesawat baik kargo maupun penumpang. Kami mengimbau pelaksanaannya (bakar batu) digeser tempatnya atau waktunya dimajukan agar tidak mempengaruhi jarak pandang pilot terhadap landasan pada saat lending ataupun takeoff," katanya.

Pihak bandara sedang membangun komunikasi dengan penyelenggara kampanye dan juga aparat keamanan setempat, tetapi belum dilakukan pertemuan untuk menghasilkan kesepakatan bersama.

"Kalau pesawat tidak masuk, tentu masyarakat juga yang rugi," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024