Jayapura (Antaranews Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengakui adanya operasi penegakan hukum dengan sasaran kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

Namun, Kapolda menegaskan bahwa operasi penegakan hukum itu bukan dikategorikan operasi militer.

Polisi dibantu TNI akan terus melakukan operasi penegakan hukum untuk menangkap anggota KKSB yang sejak Juni lalu melakukan serangkaian penembakan dan menganiaya warga sipil di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.

Apa yang dilakukan Polri dibantu TNI, pada Rabu (11/7) sudah sesuai prosedur," kata Irjen Boy Rafli kepada Antara di Jayapura, Kamis.

Ia mengatakan kini banyak berita "hoax" yang sengaja disebarkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terkait kasus yang terjadi di Kenyam.

Penegakan hukum akan terus dilakukan untuk menangkap para pelaku yang merupakan anggota KKSB dan mereka kini bersembunyi di Kampung Alguru," kata Boy Rafli.

Menurut Boy, tidak ada pemboman seperti yang ada di media sosial sehingga terjadi kebakaran hutan.

"Gambar yang diunggah itu terjadi di Kalimantan akibat kebakaran hutan beberapa tahun lalu dan bukan di Kenyam," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal mengatakan helikopter milik Polair Mabes Polri itu digunakan untuk mengantar logistik bagi anggota yang bertugas di Kenyam.

Baku tembak yang terjadi Rabu (11/7) berawal saat anggota ditembak dari kejauhan sehingga terjadi tembakan berbalas antara aparat keamanan dan KKSB.

Menyinggung keberadaan helikopter milik Polair itu, Kombes Kamal mengatakan itu bukan helikopter tempur dan tidak ada pengeboman di Alguru yang menjadi tempat persembunyian KKSB.

Sejak bulan Juni tercatat dua kali penembakan terhadap pesawat sipil yang sedang mendarat hingga mencederai pilot dan co pilot pesawat berbeda yakni co pilot pesawat Dominim yang terjadi tanggal 22 Juni dan pilot Trigana Kamil yang terjadi tanggal 25 Juni.

Selain melakukan penembakan, KKSB juga menembak dan menganiaya warga sipil.

Bahkan seorang anak yang dianiaya yakni Arjuna terpaksa kehilangan orang tuanya yang ditembak KKSB pada 25 Juni 2018 di Kenyam.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024