Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua bersama Dinas Perikanan setempat menyebut hingga 2024 sebanyak empat investor masih eksis melakukan aktivitas usaha sektor perikanan dan kelautan di wilayah paling timur Indonesia ini.
"Empat investor di antaranya PT Indo Numfor Pasific, PT Kendrit Kendrat, dan Galelea serta Samudera Nusantara," kata Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa, di Biak, Selasa.
Dia menyebutkan, satu perusahaan ikan Nusatuna yang juga masuk berinvestasi ke Biak dan sedang membangun fasilitas pabrik ikan tuna loin.
Investor Nusatuna Indonesia, kata dia, saat ini telah merekrut sejumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
"Pemkab Biak Numfor memberikan apresiasi atas perekrutan karyawan baru perusahaan perikanan di Biak," katanya lagi.
Kadis Perikanan Effendi mengatakan, jajarannya senantiasa mendorong upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan Orang Asli Papua.
Effendi berharap dukungan dari masyarakat untuk menyukseskan program strategis nasional di Kabupaten Biak Numfor terutama di sektor kemaritiman, pariwisata dan perikanan kelautan.
"Silakan saling bertukar informasi untuk para investor demi meraih keberhasilan dalam usaha jasa perikanan dan kelautan yang sangat potensial dimiliki Kabupaten Biak Numfor," katanya pula.
Untuk potensi ekspor ikan tuna di perairan Teluk Cenderawasih Biak diperkirakan mencapai 1,1 juta ton per tahun.
Sedangkan untuk pemasukan devisa kepada negara sektor perikanan dan kelautan hingga mencapai Rp17 triliun lebih.