Timika (Antaranews Papua) - Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Yosefina Sampelino, mengatakan harga telur ayam ras di Timika tidak mengalami kenaikan harga melainkan relatif stabil.
"Harga stabil di kisaran Rp55.000-Rp60.000 per rak, bahkan dari peternak harganya Rp53.000-Rp55.000 per rak," kata Yosefina di Timika, Sabtu.
Menurut Yosefina, lonjakan harga telur di sejumlah kota besar di Pulau Jawa tidak memengaruhi harga telur ayam ras di Timika. Hal tersebut dikarenakan telur ayam ras tidak dipasok dari luar Timika melainkan diproduksi oleh peternak di Mimika.
"Kita sudah swasembada telur ayam ras. Rata-rata per harinya peternak kita produksi 8,2 ton telur, sementara konsumsi telur ayam di Mimika setiap harinya jauh di bawah produksi," ujarnya.
Selain melayani kebutuhan telur di Kabupaten Mimika, peternak telur ayam ras di Timika juga mengirim telur ke kabupaten tetangga seperti Kabupaten Asmat dan Tolikara.
Pemerintah Kabupaten Mimika telah melarang distributor telur ayam ras mendatangkan telur dari luar Timika. Hal tersebut kata Yosefina agar memberikan semangat kepada para peternak di Mimika untuk meningkatkan produksinya.
"Untuk ayam pedaging memang harganya tidak stabil sebab masih dipasok dari luar Timika. Ke depannya memang kita harus upayakan untuk peternakan ayam pedaging sehingga harga juga bisa relatif stabil seperti telur ayam ras saat ini," ujarnya.
"Harga stabil di kisaran Rp55.000-Rp60.000 per rak, bahkan dari peternak harganya Rp53.000-Rp55.000 per rak," kata Yosefina di Timika, Sabtu.
Menurut Yosefina, lonjakan harga telur di sejumlah kota besar di Pulau Jawa tidak memengaruhi harga telur ayam ras di Timika. Hal tersebut dikarenakan telur ayam ras tidak dipasok dari luar Timika melainkan diproduksi oleh peternak di Mimika.
"Kita sudah swasembada telur ayam ras. Rata-rata per harinya peternak kita produksi 8,2 ton telur, sementara konsumsi telur ayam di Mimika setiap harinya jauh di bawah produksi," ujarnya.
Selain melayani kebutuhan telur di Kabupaten Mimika, peternak telur ayam ras di Timika juga mengirim telur ke kabupaten tetangga seperti Kabupaten Asmat dan Tolikara.
Pemerintah Kabupaten Mimika telah melarang distributor telur ayam ras mendatangkan telur dari luar Timika. Hal tersebut kata Yosefina agar memberikan semangat kepada para peternak di Mimika untuk meningkatkan produksinya.
"Untuk ayam pedaging memang harganya tidak stabil sebab masih dipasok dari luar Timika. Ke depannya memang kita harus upayakan untuk peternakan ayam pedaging sehingga harga juga bisa relatif stabil seperti telur ayam ras saat ini," ujarnya.