Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Supiori, Papua melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Supiori pada 2025 memprioritaskan program penataan dan pengelolaan homestay dan toilet berstandar internasional di berbagai kampung wisata setempat.
"Penataan objek wisata Kabupaten Supiori kami selaraskan dengan dokumen rencana induk pengembangan pariwisata daerah (RIPPDA) 2021-2036," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Supiori Rafles Ngilamele dihubungi di Biak, Minggu.
Ia mengakui, hingga 2024 pihak dinas pariwisata telah membangun fasilitas penginapan homestay di kampung wisata yang dikelola masyarakat adat pemilik hak ulayat.
Hanya saja dalam progres pengelolaan homestay maupun toilet di tempat itu selama ini, menurut Rafles, masih perlu menyesuaikan standar dengan kebutuhan wisatawan yang berkunjung.
Aspek sumber daya manusia pemasaran hingga penataan sarana prasarana homestay dan penyediaan fasilitas toilet berstandar internasional masih perlu ditingkatkan sesuai dengan tingkat kebutuhan turis.
Apalagi fasilitas homestay yang dibangun pemerintah sudah menjangkau kampung yang jauh seperti pulau Rani, Maudori hingga kepulauan Meosbepondi dan Mapia.
"Untuk 2025 kami memberikan perhatian terhadap sumber daya pariwisata Supiori dan pengembangan ekonomi kreatif di 38 kampung dan lima distrik," ujar mantan Kadis Pendidikan Supiori.
Sementara itu, tim asistensi Pemekaran Kabupaten Supiori Joseph Amsyamsum meminta organisasi perangkat daerah dinas pariwisata bisa mengangkat potensi pariwisata Supiori bisa mendunia.
"Kabupaten pemekaran Supiori punya prospek unggulan di bidang pariwisata dan perikanan sehingga perlu lebih masif pengelolaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di 38 kampung," harap Joseph Amsyamsum.
Beberapa tempat wisata yang menjadi daerah destinasi wisata seperti Pulau Rani, objek wisata pekabaran Injil Maudori, Wafor, Meosbepondi, Kepulauan Aruri dan Pulau Mapia.