Asmat (Antaranews Papua) – Sebanyak 1.800 mahasiswa dan pelajar Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, memiliki Kartu Asmat Pintar (KAP), yang digunakan untuk menarik bantuan studi secara daring (online).

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Asmat Pamaru Rino Palinggi, di Agats, mengatakan pemerintah setempat memberlakukan kebijakan penyaluran bantuan studi kepada mahasiswa dan pelajar Asmat secara online sejak 2017.

"Mahasiswa dan pelajar SMK asal Asmat di sejumlah kota studi kini sudah menggunakan KAP untuk menarik dana bantuan pemerintah daerah dari mesin ATM," kata Rino.

Menurut dia, gebrakan pemerintah daerah tersebut diluncurkan pada 17 Agustus 2017 lalu, dan 1.700 an mahasiswa pelajar saat itu terdaftar sebagai penerima bantuan studi dari Pemerintah Kabupaten Asmat.

"Setelah di-launching, kita langsung salurkan secara online. Waktu itu terdaftar sebanyak 1.700 mahasiswa dan pelajar SMK. Tetapi sekarang sudah bertambah menjadi 1.800-an," katanya.

Untuk 2018, katanya, pemerintah setempat sudah menyalurkan dana bantuan studi tersebut kepada 1.800-an mahasiswa pelajar Asmat yang tersebar di Merauke, Jayapura, Tomohon, Manado, Makassar, Solo, Jogya, Surabaya, Medan dan Aceh.

"Kita sudah salurkan pada Februari 2018. Biasanya kalau diantar langsung itu memakan waktu yang cukup lama, dan tentu mereka juga menunggu cukup lama karena kami harus dari kota ke kota," ujarnya.

Ia menambahkan penyaluran bantuan studi secara online lebih efektif dan efisien dibanding diantar secara langsung.

"Efektifnya, mereka bisa langsung menarik dari ATM. Pemerintah juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengantar, sehingga itu efisien. Untuk tahun ini pemerintah menyalurkan kurang lebih Rp8 miliar," katanya.

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024