Wamena (Antaranews Papua) - Direktur RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, dr Felly Sahureka memastikan ketersediaan formalin yang dikabarkan habis, tidaklah benar sebab stok yang tersedia hingga kini adalah 170 liter.
Felly Sahureka di Wamena, ibu kota kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan pada tahun 2017 pihaknya mengadakan 200 liter formalin untuk kebutuhan di RSUD dan hingga kini baru digunakan 30 liter dari jumlah pengadaan.
"Saya dapat laporan dari ruang farmasi, itu sudah diambil untuk pengawetan bahan patologi anatomi yang mau dikirim itu sebanyak 10 liter, kemudian dari ruang jenazah, sampai tanggal 2 Agustus sudah digunakan 20 liter. Berarti masih ada sisa 170 liter formalin," katanya.
Ia mengatakan pengadaan formalin memang tidak serutin obat lain karena formalin tidak dibutuhkan setiap hari, namun ketersediaannya sangat cukup.
Felly mengatakan permintaan formalin dari RSUD juga harus dilengkapi resep dokter sebab formalin merupakan bahan berbahaya bagi manusia hidup.
Selama ini pihak RSUD saat melakukan pemulasaran jenazah mereka tidak memungut tarif dari pihak keluarga, walau diakui tarif formalin bisa menambah PAD Jayawijaya.
"Ini sebenarnya untuk PAD Jayawijaya, tetapi yang terjadikan orang sudah meninggal, lalu kita mau tagih biaya formalin dan lain-lain dari keluarga yang berduka lagi, itukan di satu sisi kita tidak sampai hati juga," katanya.
Sebelumnya DPRD menerima informasi lisan dari masyarakat bahwa terjadi kekosongan formalin di RSUD Wamena dan DPRD berjanji mengecek langsung keluhan tersebut.
Felly Sahureka di Wamena, ibu kota kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan pada tahun 2017 pihaknya mengadakan 200 liter formalin untuk kebutuhan di RSUD dan hingga kini baru digunakan 30 liter dari jumlah pengadaan.
"Saya dapat laporan dari ruang farmasi, itu sudah diambil untuk pengawetan bahan patologi anatomi yang mau dikirim itu sebanyak 10 liter, kemudian dari ruang jenazah, sampai tanggal 2 Agustus sudah digunakan 20 liter. Berarti masih ada sisa 170 liter formalin," katanya.
Ia mengatakan pengadaan formalin memang tidak serutin obat lain karena formalin tidak dibutuhkan setiap hari, namun ketersediaannya sangat cukup.
Felly mengatakan permintaan formalin dari RSUD juga harus dilengkapi resep dokter sebab formalin merupakan bahan berbahaya bagi manusia hidup.
Selama ini pihak RSUD saat melakukan pemulasaran jenazah mereka tidak memungut tarif dari pihak keluarga, walau diakui tarif formalin bisa menambah PAD Jayawijaya.
"Ini sebenarnya untuk PAD Jayawijaya, tetapi yang terjadikan orang sudah meninggal, lalu kita mau tagih biaya formalin dan lain-lain dari keluarga yang berduka lagi, itukan di satu sisi kita tidak sampai hati juga," katanya.
Sebelumnya DPRD menerima informasi lisan dari masyarakat bahwa terjadi kekosongan formalin di RSUD Wamena dan DPRD berjanji mengecek langsung keluhan tersebut.