Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua terus berupaya menyiapkan kader-kader malaria yang akan bertugas mendeteksi penderita malaria dan berupaya menanganinya.

Kepala Seksi TB dan Malaria Dinkes Papua Marthen Robaha di Jayapura, Selasa, mengatakan salah satu cara penyiapan kader-kader malaria yakni melalui lokakarya yang digelar 3-6 Juli 2018 di salah satu hotel ternama di Abepura, Kota Jayapura.

Lokakarya/worskhop persiapan persiapan kader malaria di Provinsi Papua itu diikuti oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua pesertanya yakni Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai Penanggulangan ATM/Seksi yang membawahi Malaria, Pengelola Program Malaria, PMD, Pengelola Promkes.

Selain itu, pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Sarmi, Keerom, Mimika dan Boven Digul, baik kepala dinas maupun kepala bidang atau kepala seksi P2, pengelola program malaria, PMD, dan pengelola promkes, serta peserta lainnya yakni perdhaki, subdit malaria, dan perwakilan lembaga UNICEF.

Marthen menjelaskan kegiatan itu dimaksudkan agar kasus malaria di Indonesia semakin berkurang secara signifikan. Dalam  kurun waktu tujuh tahun terakhir sempat berkurang hingga hampir 50 persen.

Pada 2009, angka kejadian malaria sebesar 418.439 kasus dan pada? 2017 turun hampir setengahnya menjadi 261.617 kasus.

Sejalan dengan penurunan angka kejadian malaria, dalam periode yang sama tren Annual Parasite Incidence (API) Malaria di Indonesia menunjukkan penurunan dari 1,85 persen di tahun 2009, turun menjadi 0,9? di tahun 2017.

Kini sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di daerah yang sudah bebas malaria, 272 kabupaten/kota melaporkan tidak terdapat penularan malaria setempat.

Hanya sekitar 32 persen penduduk Indonesia masih tinggal di kabupaten/kota yang berisiko tertular malaria.

Disamping itu, terdapat 166 kabupaten/kota yang masuk dalam strata daerah endemis rendah, 60 daerah endemis sedang dan 41 daerah endemis tinggi.

Distribusi kasus malaria mayoritas terkonsentrasi di kawasan Indonesia Timur. Sekitar 80 persen kasus malaria dilaporkan dari empat provinsi di kawasan tersebut yang meliputi provinsi Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Di luar Kawasan Timur Indonesia, kata Marthen, terdapat dua kabupaten/kota endemis tinggi yaitu Kabupaten Pesawaran di Lampung dan Kabupaten Penajem Paser Utara di Kalimantan Timur.

Strategi akselerasi dijalankan oleh Kabupaten/Kota dengan API>5 . Tujuan dari strategi akselerasi ini adalah menurunkan angka kesakitan hingga kurang dari lima dan menurunkan kematian akibat malaria di seluruh wilayah kabupaten.

Intervensi utama yang diharapkan dari peserta yakni meningkatkan cakupan LLINs 100 perseb melalui Kampanye Kelambu Masal.

Meningkatkan cakupan IRS (melalui penyemprotan di desa dengan API>20 persen, meningkatkan perlindungan kelompok rentan malaria (ibu hamil dan balita) integrasi dengan program KIA, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan imunisasi (melalui Skrining ibu hamil K1 pada balita yang demam.

"Selanjutnya, pemberian kelambu rutin pada bayi usia sembilan bulan saat imunisasi campak," ujarnya.

Mengintensifkan pengendalian vektor lainnya sesuai dengan situasi epidemiologi setempat melalui Pemetaan perindukan,reseptivitas, perilaku nyamuk dan status kerentanan, Melakukan pengendalian vektor terpadu sesuai dengan kondisi setempat

Meningkatkan cakupan deteksi dini dan pengobatan yang tepat baik di fasyankes maupun di masyarakat melalui Pencarian kasus secara aktif/ACD, pengobatan radikal/ACT+primaquine, skrining massal dan pengobatan yang tepat.

Memperkuat sistem pelaporan malaria melalui Kelengkapan dan ketepatan laporan disertai analisis data untuk pengambilan keputusan dan pemetaan kasus serta faktor risiko.

Memperkuat sistem logistik malaria di dalam kerangka Kebijakan Satu Pintu, Penguatan sistem kesehatan dengan penambahan sumber daya manusia terlatih pada tingkat desa untuk memberdayakan masyarakat dalam mengenal, mencegah dan menanggulangi malaria di lokasi setempat.

"Kemudian promosi kesehatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dalam upaya eliminasi malaria," ujar Marthen.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024