Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan program penaggulangan HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual (PIMS) di Jayapura, Jumat.

Pertemuan koordinasi yang berlangsung sehari disalah satu hotel ternama itu dihadiri oleh para pemangku kepentingan, organisasi ODHA, legislator Papua, LSM terkait, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, dan tokoh perempuan.

"Ini rangkaian kegiatan dalam rangka pencegahan, pengendalian HIV/AIDS diatas tanah Papua," kata Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai di Jayapura.

Selain itu, rakor tersebut juga merupakan pra konferensi besar yang akan dilakukan oleh pemerintah, pemangku kepentingan, dan pihak terkait lainnya di tanah Papua.

"Rencana konferensi itu akan dilakukan pada November ini dan ditutup dengan pameran promosi-promosi pencegahan HIV/AIDS di tanah Papua yang sudah dilakukan dan kedepan apa yang mau dilakukan," ujarnya.

Konferensi itu juga direncanakan akan ditutup secara bersamaan dengan peringatan hari AIDS sedunia pada 1 Desember 2018.

Aloysius menyebutkan materi-materi yang dipaparkan dalam momentum itu yaitu materi yang didapatkan pada konferensi AIDS sedunia di Belanda, Agustus lalu.

"Ada inovasi-inovasi yang harus dilakukan di Belanda dan ada penemuan-penemuan obat baru, vaksin, dan sudah lakukan penelitian-penelitian berkali-kali dan biarpun itu belum direkomendasikan oleh WHO untuk masuk Indonesia tapi paling tidak kita sudah tahu dan kita sudah segera mengantisipasi untuk pengobatan," ujarnya.

Mantan Direktur RSUD Abepura itu menambahkan, hal penting lainnya yang juga dibahas dalam pertemuan yaitu anti diskriminasi dan kriminalisasi terhadap stigma terhadap penderita HIV/AIDS menakutkan itu diluar negeri sudah tidak ada lagi.

 "Dan ini kami mau supaya di Indonesia dan lebih khusus di Papua harus terjadi demikian," tambah mantan Kepala Puskesmas Koya itu.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024