Jayapura (Antaranews Papua) - Pemilihan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua dalam musyawarah daerah (Musda) XIV yang dijadwalkan di salah satu hotel ternama di Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, pada Rabu (10/10) malam, sempat tertunda karena persoalan teknis.

Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee/SC) Musda XIV KNPI Papua Sudin Rettob di Kota Jayapura, Kamis, mengatakan penundaan itu lebih karena persoalan teknis.

"Semalam itu sebenarnya pemilihan bisa berjalan lancar, tapi karena peserta dan tamu yang hadir melebihi dari undangan, sehingga kami tunda pelaksanaannya pada siang ini," ucapnya.

Selain itu, kata dia, surat pemberitahuan izin keramaian yang ditujukan kepada aparat kepolisian setempat hanya berlaku hingga pukul 22.00 WIT, sementara kegiatan tersebut telah melewati dari waktu yang diberikan sehingga ditunda.

"Izin sudah kami sampaikan ke polisi, seharusnya acara selesai pada pukul 22.00 WIT, tapi acara molor beberapa jam sehingga ditunda hari ini," kata Suddin Rettob.

Terkait izin tersebut, Kaur Humas Polres Jayapura Kota Iptu Yahya Rumra ketika dikonfirmasi Antara mengatakan kegiatan KNPI tidak ada pemberitahuan dan permintaan pengamanan ke kepolisian.

"Kegiatan itu bukan dibubarkan, tapi karena dari awal tidak ada pemberitahuan dan permintaan pengamanan ke kepolisian, kami menduga ada potensi kerawanan sehingga disarankan untuk mengajukan permintaan izin keramaian dan keamanan pada hari ini, untuk mengantisipasi keributan atau kesalahpahaman sehingga panitia tidak disalahkan," ujarnya.

Dalam musda KNPI kali ini sebanyak delapan kandidat calon ketua dengan nomor urut sebagai berikut yakni Zakeus Degai nomor urut 1, Yulianus Dwaa nomor urut 2, George Kaiba nomor urut 3, Albert Wanimbo nomor urut 4.

Ponto Yelipele nomor urut 5, Thomas Sondegau nomor urut 6 dan Nason Utti nomor urut 7 dan Albert Adii nomor urut 8.

Kedelapan calon kandidat ketua itu akan memperebutkan 31 suara DPD KNPI kabupaten, provinsi dan pusat serta 135-an suara dari OKP yang sudah diverifikasi memiliki suara sah.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024