Timika (Antaranews Papua) - PT Mitra Indimatam Nusantara selaku distributor resmi PT Pertamina menjamin pasokan elpiji di Mimika, Papua, akan kembali lancar sebab pada Jumat pekan ini kiriman dari Makassar tiba di gudang.

Syarifuddin selaku perwakilan PT Mitra Indimatam Nusantara yang dihubungi Antara di Timika, Jumat, mengatakan jika tidak ada hambatan, elpiji dlam tabung ukuran 12 kg, 50 kg dan 5,5 kg sudah tersedia di gudang Jalan Yos Sudarso, Nawaripi, Timika mulai Jumat petang.

"Rencananya KM Kedung Mas 38 milik PT Temas akan sandar dan bongkar muatan di Pelabuhan Paumako pada Jumat pagi ini. Kami sudah berkoordinasi dengan syahbandar dan otoritas Pelabuhan Paumako agar Kapal Kedung Mas 38 diprioritaskan mengingat pengadaan elpiji untuk kebutuhan warga Mimika sudah sangat mendesak," kata Syarifuddin.

Mitra Indimatam Nusantara menyampaikan permintaan maaf kepada para konsumen pengguna elpiji di wilayah Timika dan sekitarnya.

"Atas nama manajemen PT Mitra Indimatam Nusantara kami meminta maaf atas kondisi kelangkaan elpiji di Timika. Kondisi ini terjadi di luar kemampuan dan perkiraan kami," kata Syarifuddin.

Ia menjelaskan, kelangkaan elpiji di wilayah Timika terjadi akibat kelalaian PT Temas yang mengalihkan perjalanan Kapal Kedung Mas 38 dari Makassar ke Merauke.

"Kami selaku agen sudah mengantisipasi kekosongan elpiji di Timika dengan menyiapkan satu armada kapal dari Makassar ke Timika," katanya.

Namun, ia menambahkan, karena pada saat bersamaan ada KM Kedung Mas 38 milik PT Temas yang juga melayani angkutan tol laut ke Timika maka diputuskan untuk mengirim sebagian tabung elpiji dengan menggunakan kapal itu dari Makassar.

"Kapal ini bertolak dari Pelabuhan Makassar tanggal 21 September dengan estimasi tiba di Pelabuhan Paumako Timika tanggal 28 September," jelas Syarifuddin.

Adapun KM Kedung Mas tersebut mengangkut hampir 10 ribu unit tabung elpiji ukuran 12 kg (sekitar 8.000 tabung), 50 kg dan 5,5 kg yang diamankan dalam 13 unit peti kemas.

Namun, dalam perjalanan dari Makassar ke Timika, KM Kedung Mas 38 melakukan deviasi atau mengalihkan pelayaran dari Makassar ke Timika menjadi Makassar ke Merauke.

Saat KM Kedung Mas tiba di sekitar Pelabuhan Merauke, pada saat bersamaan ada KM Air yang juga milik PT Temas sedang membongkar barang di Dermaga Pelabuhan Merauke.

KM Kedua Mas 38 harus antre selama tiga hari dan baru melakukan bongkar barang di Pelabuhan Merauke lantaran setelah KM Air selesai bongkar barang, pihak TNI memerintahkan untuk mensterilkan area Pelabuhan Merauke sebab ada kegiatan tabur bunga memperingati HUT TNI 5 Oktober 2018.

Setelah aktivitas bongkar barang di Pelabuhan Merauke tuntas, kapal tersebut melanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Agats Asmat lantaran harus menurunkan sebanyak 30 unit kontainer di Pelabuhan Agats.

Syarifuddin mengakui kekosongan persediaan elpiji di Timika salah satunya disebabkan oleh ulah PT Temas yang mengalihkan pelayaran KM Kedung Mas 38 ke Merauke.

"Betul, ini memang kelalaian PT Temas. Seharusnya kelangkaan gas elpiji di Timika tidak perlu terjadi kalau kapal tiba sesuai dengan jadwal semula," tutur Syarifuddin.

Menurut dia, PT Mitra Indimatam Nusantara selaku agen resmi Pertamina untuk memasok elpiji di Timika juga mengalami kerugian. Sebab PT Mitra Indimatam Nusantara sudah menebus ke Pertamina pembayaran elpiji sebanyak lebih dari 10 ribu tabung ukuran 12 kg, 50 kg dan 5,5 kg.

Selama dua pekan terakhir, seluruh toko dan gerai yang menjual elpiji di Kota Timika dan sekitarnya mengaku kehabisan stok.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024