Timika (Antaranews Papua) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Papua dan Maluku menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Timika kembali lancar mulai Selasa siang.

Sales Eksekutif Retail PT Pertamina Wilayah 2 Papua, Fajar, yang dihubungi dari Timika, Selasa, mengatakan kelangkaan BBM jenis solar, premium dan pertalite di Timika dalam waktu lebih dari satu pekan terakhir lantaran keterlambatan kapal loading BBM Pertamina dari Pelabuhan Wayame Ambon.

Fajar mengatakan kapal tanker pengangkut BBM dari Wayame Ambon baru sandar di dermaga depo Jober Pertamina Pelabuhan Paumako Timika pada Selasa pagi pukul 07.30 WIT.

"Kapal sebetulnya sudah masuk di muara Pelabuhan Paumako sejak Sabtu (13/10) malam namun dalam posisi kandas karena air surut sehingga tidak bisa masuk ke dermaga Jober yang terletak jauh di dalam (pinggir sungai). Itu yang menyebabkan selama beberapa hari ini suplai BBM ke semua SPBU di Timika kami batasi untuk menghindari terjadi kekosongan," jelas Fajar.

Ia mengatakan kapal tanker tersebut mengangkut 1.000 kiloliter premium dan pertalite serta 600 kl solar.

"Sementara ini sedang dalam proses pengiriman dari depo Jober ke SPBU di Timika. Kami usahakan suplai BBM ke semua SPBU di Timika kembali normal mulai Selasa siang ini," kata Fajar.

Pihak Pertamina Wilayah 2 Regional VIII Papua Maluku meminta warga Timika tidak panik menyikapi kondisi tersebut dengan melakukan pengisian BBM secara berlebihan ataupun menimbun BBM untuk kembali dijual dengan harga mahal.

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014, katanya, pembelian BBM jenis premium dan solar bersubsidi tidak bisa dilayani dengan jerigen. Adapun pembelian BBM non subsidi seperti Pertalite atau solar industri tidak bisa dilarang dengan menggunakan jerigen lantaran tidak dikenakan harga subsidi dari pemerintah.

"Dalam posisi kekosongan BBM di Timika selama beberapa hari terakhir, sulit bagi petugas SPBU membatasi pembelian premium dan solar bersubsidi lantaran para pemilik kendaraan mengaku kehabisan bahan bakar. Sepanjang stok masih tersedia, tentu petugas SPBU tetap memberikan pelayanan. Terkecuali kalau stok sudah benar-benar habis," jelas Fajar.

Dalam beberapa hari terakhir, antrean kendaraan bermotor roda dua dan empat terlihat di sejumlah SPBU di Kota Timika seperti di SPBU Buana Agung Jalan Hasanuddin, Sempan, Timika.

Suplai BBM jenis premium, solar dan pertalite yang sangat terbatas dari pihak Jober Pertamina di Pelabuhan Paumako mengakibatkan penjualan BBM di SPBU tersebut segera habis hanya dalam waktu satu-dua jam.

Dalam kondisi normal, SPBU Buana Agung Jalan Hasanuddin Timika mendapatkan suplai pertalite sebanyak 24-32 kl per hari, sementara suplai solar dan premium biasanya sekitar 8 kl per hari.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024