Jayapura (Antaranews Papua) - Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mendorong pembangunan universitas negeri yang rencananya akan dibangun di Wamena, Jayawijaya atau Dekai, Yahukimo agar masyarakat di wilayahnya tidak harus kuliah di luar daerah.

Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua, Befa Jigibalom di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya juga sepakat membuka sekolah unggulan berbasis international untuk menyiapkan tenaga pendidikan berkualitas bagi anak-anak pegunungan.

"Rencananya tahun depan kami akan lakukan `groundbreaking` atau peletakan batu pertama pembangunan gedung universitas ini, dimana pilihannya antara Yahukimo atau Wamena,"  kata Befa yang merupakan Bupati Lanny Jaya dua periode.

Menurut dia, pihaknya meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Jayawijaya untuk mulai menyiapkan lahannya sebagai permulaan, sedangkan pertimbangan lain jika dibangun di Yahukimo, lahannya luas dan barang di wilayah tersebut juga lebih murah.

Senada dengan Befa Jigibalom, Bupati Yahukimo, Abock Busup mengatakan pihaknya sangat mendukung pembangunan Universitas Pegunungan Tengah Papua.

"Selama ini kami kirim mahasiswa keluar daerah untuk kuliah, tapi kembali datang banyak yang sakit bahkan meninggal, jadi lebih baik ada sekolah terbaik di daerahnya yang juga menyediakan pendidikan bahasa Inggris yang baik terutama segi kerohanian sehingga kebijakan pastinya sangat bagus dan kami dukung," ujarnya.

Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah merupakan perkumpulan bupati dari 10 kabupaten wilayah pegunungan tengah antara lain Lanny Jaya, Puncak Jaya, Puncak, Mamberamo Tengah, Tolikara, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Yalimo, Nduga dan Yahukimo.

Pendirian asosiasi ini dulunya diprakarsai oleh Lukas Enembe pada 2006, ketika Lukas Enembe yang kini menjabat sebagai Gubernur Papua dua periode, masih menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya.

Bahkan perkumpulan ini menetapkan dana operasional sebesar Rp1 miliar yang dianggarkan dalam APBD 2019 di masing-masing kabupaten.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024