Biak (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengajukan permintaan operasi pasar minyak tanah sebanyak 100 kiloliter kepada Pertamina MOR VIII Maluku-Papua.

"Prioritas operasi pasar minyak tanah itu untuk persiapan menyambut Natal dan tahun baru 2019," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Yubelius Usior di Papua, Selasa.

Ia menyebutkan pelaksanaan operasi pasar bahan pokok dan minyak tanah setiap tahun menjadi program rutin pemerintah kabupaten Biak Numfor yang dilakukan Disperindag.

Dengan operasi pasar, menurut Kadisperindag Yubelius Uisor, harga jual bahan pokok di bawah harga pasar serta menjual barang strategis keseharian yang dibutuhkan warga seperti beras, minyak goreng, terigu, gula pasir dan minyak tanah.

Yubelius menyebutkan, tempat prioritas yang dipusatkan untuk pelaksanaan operasi pasar menyambut Natal dan tahun baru akan diutamakan diluar kota Biak.

"Disperindag sudah menyurati berbagai lembaga terkait untuk mendukung pelaksanaan operasi pasar menyambut hari besar keagamaan Natal dan tahun baru 2019," kata mantan Kadis pariwisata itu.

Pada pelaksanaan operasi pasar saat Idul Fitri, menurut Yubelius, telah berjalan lancar di setiap tempat kegiatan.

Menyinggung stok kebutuhan pokok di Biak saat ini menurut Yubelius Usior, untuk stok beragam bahan pokok dimiliki Biak sangat aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama menyambut Natal 25 Desember.

Harga jual di pasaran, lanjut Yubelius Usior, hingga saat ini relatif normal karena masih tersedianya kebutuhan bahan pokok di tingkat distributor maupun pengecer di pasar-pasar.

Hingga, Selasa, harga beragam kebutuhan bahan pokok masih normal seperti beras medium Rp9.500/kg, premium berkisar Rp12.500 hingga Rp13.500/kg, gula pasir Rp16 ribu/kg, minyak goreng Rp17.000/liter serta daging ayam Rp41.000/kg.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024