Jayapura (Antaranews Papua) - Leus Tabo selaku Kepala Desa Karungga, Distrik Wugi, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, tewas setelah ditikam oleh warganya yang berinisial BT, pada Minggu (28/10).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi Antara dari Jayapura, Minggu petang.
"Memang benar ada laporan tentang penganiayaan yang menewaskan salah satu kades di wilayah Kabupaten Tolikara," ujarnya.
Ia mengatakan pelaku penikaman langsung melarikan diri usai aksi tindak kekerasan itu.
Kasus tindak pidana kekerasan yang berujung nyawa melayang itu, diawali dengan upaya sang kepala desa yang menemui BT guna menanyakan alasan mesin senso atau mesin pemotong kayu miliknya yang ditahan BT.
Kepala desa itu didampingi Yokinur Tabo, saat menemui BT terkait mesin pemotong kayu itu.
"Korban (kepala desa) menanyakan penyebab ditahannya mesin senso miliknya, namun pelaku (BT) malah marah dan mengusir korban, sehingga korban pergi dan kembali dengan membawa palu," ujarnya.
Dengan dukungan palu di tangannya, sang kepala desa itu kemudian memukul BT di leher bagian belakang, yang kemudian dibalas dengan tikaman di bagian dana yang menyebabkan kepala desa itu tewas.
Pelaku penikaman pun melarikan diri, sehingga memicu amarah sanak keluarga korban, yang kemudian membakar tiga unit rumah yang ditinggali pelaku penikaman itu.
"Polisi masih mencari BT serta berkoordinasi dengan tokoh masyarakat agar tidak terjadi aksi balas dendam, serta menempatkan 50 personil Polres Tolikara yang dibantu Brimob guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kombes Kamal.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi Antara dari Jayapura, Minggu petang.
"Memang benar ada laporan tentang penganiayaan yang menewaskan salah satu kades di wilayah Kabupaten Tolikara," ujarnya.
Ia mengatakan pelaku penikaman langsung melarikan diri usai aksi tindak kekerasan itu.
Kasus tindak pidana kekerasan yang berujung nyawa melayang itu, diawali dengan upaya sang kepala desa yang menemui BT guna menanyakan alasan mesin senso atau mesin pemotong kayu miliknya yang ditahan BT.
Kepala desa itu didampingi Yokinur Tabo, saat menemui BT terkait mesin pemotong kayu itu.
"Korban (kepala desa) menanyakan penyebab ditahannya mesin senso miliknya, namun pelaku (BT) malah marah dan mengusir korban, sehingga korban pergi dan kembali dengan membawa palu," ujarnya.
Dengan dukungan palu di tangannya, sang kepala desa itu kemudian memukul BT di leher bagian belakang, yang kemudian dibalas dengan tikaman di bagian dana yang menyebabkan kepala desa itu tewas.
Pelaku penikaman pun melarikan diri, sehingga memicu amarah sanak keluarga korban, yang kemudian membakar tiga unit rumah yang ditinggali pelaku penikaman itu.
"Polisi masih mencari BT serta berkoordinasi dengan tokoh masyarakat agar tidak terjadi aksi balas dendam, serta menempatkan 50 personil Polres Tolikara yang dibantu Brimob guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kombes Kamal.