Jakarta (Antaranews Papua) - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigadir Jenderal Pol Arthur Tampi mengatakan hingga Selasa (30/10) petang, belum ada korban jatuhnya Lion Air JT 610 yang berhasil diidentifikasi.

"Kami sampaikan hari ini kami belum bisa identifikasi satu pun korban dari 24 kantong jenazah yang kami terima sampai siang tadi," ujar Arthur Tampi di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta, Selasa.

Hal tersebut karena 24 kantong jenazah yang diterima berisi potongan tubuh, meski terdapat beberapa ciri spesifik yang ditemukan.

Dari data ante mortem, kata Arthur Tampi, terdapat beberapa keterangan keluarga yang mempunyai keluarga yang menjadi korban dengan ciri yang sama.

Setelah dilakukan proses identifikasi terhadap 24 kantong jenazah, Arthur Tampi merinci terdapat 87 potongan tubuh.

Data ante mortem sebanyak 185 telah diambil dan sebanyak 147 sudah diambil data DNA-nya, sementara saat ini pihak RS Polri terus melakukan rekonsiliasi.

"Kami akan menunggu pemeriksaan DNA paling cepat empat hari sampai delapan hari," kata dia.

Pada Selasa sore, RS Polri menerima dua kantong jenazah yang baru akan dilakukan pemeriksaan forensik. Setelah dua kantong tersebut, pada Selasa petang sebanyak lima kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 kembali tiba di RS Polri.

Dalam kesempatan sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap proses identifikasi yang dilakukan oleh RS Polri, baik melalui sidik jari ataupun DNA dapat berjalan dengan baik.

"Pekerjaan ini penting karena berikutnya proses bagaimana nanti kalau jenazah sudah teridentifikasi dengan baik akan diserahkan kepada keluarga secara bertahap, secepat mungkin," ucap dia.

Pesawat tipe Boeing 737 Max 8 dengan nomor penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung  telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.    

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta izin untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta atau "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pewarta : Dyah Dwi Astuti
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024