Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mengungkapkan penurunan tarif angkutan udara, Oktober 2018, menjadi pemicu utama deflasi di Kabupaten Merauke sebesar 0,47 persen atau turun angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,34 menjadi 136,70.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji, di Jayapura, Kamis, menyebut angkatan udara menjadi komoditi yang memiliki andil paling besar terjadinya deflasi di Merauke, yaitu sebesar 0,418 persen.

Untuk Kelompok Pengeluaran barang dan jasa yang mempengaruhi terjadinya deflasi, setidaknya ada tiga kelompok yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok bahan makanan 0,33 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 3,24 persen.

"Pada Oktober 2018, ada empat kelompok Pengeluaran barang dan jasa di Merauke yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen, kelompok sandang 0,55 persen, dan kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,21 persen," katanya.

Faktor pendorong terjadinya deflasi di Merauke pada Oktober 2018 adalah penurunan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain: angkutan udara, ikan mujair, cabai merah, daging ayam ras, tomat sayur, dan lain-lain.

Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain kacang panjang, bayam, kangkung, daun singkong, cabai rawit, dan lain-lain.

Bambang menambahkan inflasi tahun kalender Merauke di Oktober 2018 sebesar 2,19 dan inflasi "year on year" (Oktober 2018 terhadap Oktober 2017) sebesar 3,46 persen.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024