Jakarta (Antaranews Papua) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kecepatan penemuan sebagian kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).

"Atas kecepatan penemuan black box kemarin saya juga ingin sampaikan terima kasih," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kembali mengunjungi Posko Utama Pencarian pesawat Lion Air di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.

Presiden pun kemudian memanggil dua personel dari TNI dan satu orang dari BPPT untuk maju bersamanya.

Presiden kemudian menyalami mereka dan mengucapkan terima kasih atas upaya keras mereka menemukan kotak hitam.

"Sekali lagi terima kasih telah menemukan black box," katanya.

Presiden pada kesempatan itu menerima laporan secara detail dari Menhub, Kabasarnas, KNKT, BPPT, dan seluruh jajaran TNI/Polri di dalam tenda Basarnas yang berada di lokasi dermaga.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran di Basarnas, TNI, Polri, Kemenhub, BPPT, KKP, Pertamina yang semuanya sebanyak 859 orang bekerja secara penuh pagi, siang, malam di lapangan, sekali lagi atas nama pemerintah dan masyarakat saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya," katanya.

Ia sekaligus menyampaikan kepada seluruh jajaran di lapangan untuk terus bekerja keras menemukan yang belum diketemukan.

"Karena saya juga mendapat laporan yang digunakan peralatan modern yang bisa mendeteksi dasar laut baik lewat kamera dan scan sonar. Tadi saya dipaparkan di dalam dan kita berharap semoga dari kerja keras di lapangan hasilnya terus bisa kita lihat dan tunggu," katanya.

Kepala Negara berpesan agar seluruh kemampuan dan teknologi yang ada dikerahkan dalam rangka upaya tersebut.

"Saya titip agar menggunakan seluruh kemampuan, teknologi yang ada kerja cepat untuk mencari yang belum ditemukan," katanya.

Ia juga meminta secara khusus kepada KNKT agar bekerja cepat mencari tahu penyebab kecelakaan sehingga bisa menentukan langkah berikutnya.

Hal terpenting, Presiden menekankan, keselamatan penumpang harus diprioritaskan.

"Dan kita harap tak ada lagi kecelakaan semacam ini di masa mendatang," katanya.

Presiden berkesempatan pula untuk bertemu dengan salah satu keluarga korban yang hadir di tempat tersebut.

"Saya sampaikan duka mendalam kepada seluruh keluarga penumpang semoga arwah korban diberikan tempat baik di sisi Allah SWT," katanya.

Temukan kursi pesawat
Sementara itu, Polri turut menerjunkan penyelam untuk membantu pencarian korban dan serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di sekitar perairan Utara Karawang, Jawa Barat, dan menemukan tempat duduk serta sabuk pengaman.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan kepada wartawan saat meninjau lokasi pada Jumat, tim penyelam dan tim yang melakukan "sweeping" di permukaan pada pukul 10.00 WIB menemukan barang-barang yang diduga badan dari pesawat JT 610.

"Ada jok atau tempat duduk, kemudian ada 'seatbelt', dari yang mungkin terempas," ujar Agung Budi Maryoto.

Barang-barang yang ditemukan selanjutnya diserahkan kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk dikumpulkan menjadi satu di posko JICT 2 Tanjung Priok.

Dalam penyelaman pada Jumat, sebanyak 18 penyelam secara bergantian diturunkan dan terus melaporkan kepada Basarnas apabila penyelam tersebut menemukan barang-barang yang diduga bagian dari Lion Air.

Penyelaman di perairan tersebut, kata Agung Budi, dibatasi hingga pukul 17.00 WIB, sementara untuk pencarian di permukaan dilakukan 24 jam penuh.

"Kami bantu sepenuhnya dengan teman-teman Basarnas, semampu kami dengan peralatan yang ada. Kami kurang lebih ada 18 kapal berbagai tipe," kata dia.

Agung mengatakan pihak kepolisian membantu dalam pencarian di kedalaman dan permukaan, tetapi tidak turut serta membantu pengangkatan badan pesawat.

"Saya kira itu bukan dari kepolisian ya. Kalau itu mungkin dari Basarnas dan TNI Angkatan Laut. Kalau kami sifatnya membantu, dengan peralatan yang dimiliki kepolisian," ujar dia.

Temukan roda pesawat
Tim SAR gabungan juga telah menemukan roda pesawat Lion Air JT 610 yang merupakan bagian pesawat terbesar yang berhasil ditemukan hingga hari kelima jatuhnya pesawat tersebut.

"Hari ini kita sudah menemukan secara pasti lokasi sebaran pesawat. Kita sudah sapu dengan ROV radius 100-200 meter di titik temuan FDR," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) M Syaugi di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok Jakarta Utara.

Dia menambahkan di lokasi tersebut banyak bagian-bagian pesawat yang ditemukan dan yang terbesar adalah roda pesawat.

Mekanisme yang dilakukan, ujarnya kapal Victory Pertamina dengan empat jangkar berada di posisi lokasi serpihan itu.

Setelah itu baru penyelam turun untuk memastikan mana yang bisa diangkat dan mana yang harus menggunakan crane seperti roda yang sudah ditemukan.

Roda pesawat tersebut diangkat dengan crane kapal Victory milik Pertamina. Selain itu juga ditemukan bagian turbin pesawat.

Sementara badan pesawat hingga saat ini masih belum ditemukan.

"Saya masih berharap dengan peralatan yang canggih itu untuk mencari badan pesawat yang sampai sekarang belum ketemu," kata dia.

Tim SAR gabungan akan terus melakukan pencarian di area yang lebih luas untuk memastikan ada tidaknya badan pesawat. Proses pencarian badan pesawat akan dilakukan sampai tujuh hari sejak jatuhnya pesawat atau hari Minggu (4/11).

Setelah dianalisa, jika masih ada kemungkinan bisa ditemukan badan pesawat maka upaya pencarian akan ditambah tiga hari, setelah itu dianalisa kembali.

Pewarta : Hanni Sofia dan Desi Purnamawati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024