Jayapura (Antaranews Papua) - Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin meminta para pejabat di daerah itu bila memberikan keterangan kepada wartawan hendaknya sesuai fakta dan tidak asal bicara.

"Apabila ada pejabat yang memberikan keterangan pers yang tidak sesuai fakta, maka tidak tertutup kemungkinan akan diperiksa dan dimintai keterangannya, seperti yang terjadi di Mapenduma, Kabupaten Nduga," ujarnya di Jayapura, Sabtu.

Ia mengatakan dalam kasus yang terjadi di Mapenduma, saat kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) sempat menyandera dengan mengintimidasi serta memperkosa salah satu korban, tercatat empat orang diperiksa termasuk anggota DPRP Papua.

Kapolda Papua yang ditemui seusai upacara memperingati Hari Pahlawan yang dipusatkan di lapangan apel Mapolda Papua di Jayapura mengatakan pemanggilan terhadap beberapa pejabat itu sebagai upaya memberikan edukasi kepada mereka sehingga sebagai pejabat publik tidak boleh asal bicara.

"Para pejabat seharusnya bila berbicara termasuk saat memberikan keterangan pers kepada wartawan harus seusai fakta," kata Sormin seraya menambahkan secara pribadi ia tidak ada masalah dengan mereka.

Para pejabat yang dipanggil untuk diperiksa sudah memenuhi panggilannya ke penyidik di Direskrimum Polda Papua, dan diperiksa penyidik terkait keterangan mereka yang menyatakan insiden di Mapenduma adalah hoaks serta berharap dengan ke depan tidak terjadi lagi.

Sebanyak 15 guru dan tenaga medis sempat disandera saat bertugas di Mapenduma, bahkan salah seorang guru MT diperkosa KKB.

Aksi yang dilakukan KKB sekitar tanggal 3 hingga 17 Oktober lalu diawali dengan membatasi ruang gerak serta mengintimidasi para korban sebelum dibantu dan diamankan kepala puskesmas setempat yang kemudian diterbangkan ke Wamena.

Dalam penanganan kasus yang terjadi di Mapenduma, Direktorat Reskrimum Polda Papua memanggil beberapa pejabat dari Kabupaten Nduga di antaranya Sekda dan anggota DPRP Papua.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024