Wamena (Antaranews Papua) - Sejumlah pemuda dan pemudi Distrik Welesi, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menyambut kedatangan Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin dengan senjata tradisioal berupa busur dan anak panah, namun dalam nuansa kebudayaan.

Sebagian besar pemuda dan pemudi serta anak-anak yang menghadiri kegiatan keagamaan tersebut menggunakan pakaian tradisional seperti koteka bagi kaum pria, dan yokal serta sali untuk kaum wanita.

Pentas budaya yang dipertontonkan pada kunjungan kerja Kapolda Papua itu terkait peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Paroki Santo Petrus Welesi, 1 Desember 2018.

Pada pertunjukan itu, masyarakat juga menampilkan cara memasak makanan dengan menggunakan batu panas atau secara lokal disebut bakar batu.

Kapolda Papua mendukung festival budaya yang ditampilkan, namun ia mengharapkan budaya perang yang disajikan, hanya sebatas untuk dipertontonkan, bukan untuk melakukan kejahatan kepada orang lain.

"Festival ini jangan dijadikan ajang melakukan satu tindakan kekerasan kepada orang lain, karena dalam ajaran Alkitab, kita harus saling mengasihi sesama manusia," katanya.

Dari kunjungan itu kapolda memberikan bantuan bahan makanan untuk membantu kelancaran kegiatan keagamaan yang dilakukan.

Kapolda mengatakan pada kunjungannya ke Bokondini, Kabupaten Tolikara, juga disampaikan agar masyarakat terus menciptakan keamanan dan kenyamanan pada kegiatan Konferensi GIDI yang sedang berlangsung.

"Kita hanya menekankan agar tetap aman dan terkendali, apapun hasilnya (konferensi) harus diterima karena ini merupakan kegiatan gereja dan kepentingannya untuk seluruh umat GIDI di tanah Papua," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024