Asmat (Antaranews Papua) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menghadirkan program “BBM Satu Harga” di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, dengan mengoperasionalkan satu lembaga penyalur di Distrik Siret, Asmat.

Operasionalisasi BBM Satu Harga di Distrik Siret diberlakukan setelah peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak di Kampung Yaosakor, Kamis (29/11).

SPBU Kompak diresmikan oleh Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur Prahoro Nurtjahyo bersama Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Anggota Unsur Pemangku Kepentingan

Dewan Energi Nasional (AUPK DEN) Rinaldy Dalimi, Asisten RFM Manager MOR VIII PT Pertamina (Persero) Fernando Ginting dan Bupati Asmat Elisa Kambu.

Turut hadir dalam acara peresmian itu Wakil Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo, Ketua DPRD Asmat Yusak Bokowi, Kapolres Asmat AKBP Andi Yoseph Enoch, para kepala OPD dan para tokoh.

Staf Ahli Menteri ESDM Prahoro Nurtjahyo mengatakan bahwa melalui program BBM Satu Harga, pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh daerah di Indonesia.

“Program ini merupakan satu agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK, termasuk dalam Nawacita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” kata Prahoro.

Ia menambahkan program BBM Satu Harga bertujuan untuk mengatasi kesenjangan harga bahan bakar yang terjadi di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Pemerintah memberikan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia agar bisa menikmati harga BBM yang sama.

“Alhamdulillah, Puji Tuhan, mulai hari ini masyarakat Sirets akhirnya bisa mendapatkan BBM bersubsidi sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Hal ini juga berkat dukungan pemerintah daerah, TNI-Polri serta stake holder terkait,” ujarnya.

AUPK DEN Rinaldy Dalimi mengatakan bahwa guna mewujudkan Nawacita Jokowi-JK, Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan secara Nasional, yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.

“Ini merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi selalu memantau perkembangan program BBM Satu Harga agar berjalan sesuai rencana. Tujuan program tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga rakyat menjadi lebih sejahtera.

“Wilayah yang dulunya sulit untuk dijangkau dan harus membeli BBM dengan harga tinggi, kini dapat menikmati harga BBM yang sama seperti di perkotaan,” kata Ali.

Pemerintah, katanya, menargetkan 130 lembaga penyalur BBM Satu Harga dioperasionalkan pada akhir 2018.

“Adanya SPBU ini diharapkan akan mendorong kemajuan sektor transportasi dan pertumbuhan ekonomi di Asmat,” ujarnya.

Sementara Bupati Asmat Elisa Kambu mengungkapkan masyarakatnya sangat bersyukur atas kehadiran SPBU program BBM Satu Harga, karena bisa mengurangi beban ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Warga Siret merasa sangat bersyukur karena dapat menikmati BBM Premium dengan harga Rp6.450 per liter dan Solar dengan harga Rp5.150 per liter. Tentu ini akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan membeli BBM dan harganya mahal,” kata Elisa. (*/adv)

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024