Biak (Antaranews Papua) - Pengurus Lembaga Musyawarah Adat (LMA) Wilayah Saereri, di Papua, mengajak warga setempat untuk menjaga potensi sumber daya alam laut demi masa depan anak cucu.

Koordinator Wilayah (Koorwil) II LMA Saereri David Rumansara, di Biak, Selasa, mengatakan warga di kawasan teluk Saereri semestinya terlibat aktif menjaga kelestarian sumber daya alam kelautan dan perikanan agar masih dapat dimanfaatkan anak cucu.

"Warga Teluk Saereri diimbau tidak menggunakan bom ikan atau bahan kimia untuk menangkap ikan karena akan merusak lingkungan hidup biota laut," ujar David Rumansara saat menyampaikan pesan Panglima Manwaren Teluk Saereri Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa.

LMA Koorwil II dan Panglima Manwaren Teluk Saereri mengutuk keras kegiatan pengeboman ikan di wilayah adat Teluk Saereri.

David mengakui wilayah perairan pulau Biak yang kaya dengan bebagai sumber daya laut harus tetap terjaga karena menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat nelayan di berbagai kepulauan dan kampung.

Ia mengajak masyarakat adat di kawasan Teluk Saereri untuk menjaga kelestarian sumber daya alam laut pulau Biak karena telah memberikan banyak manfaat untukwarga.

Jika hendak menangkap ikan dan biota lautlainnya hendaknya menggunakan peralatan tangkap yang ramah lingkungan.

"Ya dampak dari menggunakan bahan kimia atau dopis (sebutan lokal tentang bom ikan) ketika menangkap ikan dapat merusak lingkungan perairan Biak," ujar David Rumansara.

Wilayah perairan Teluk Saereri meliputi Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Waropen, Yapen Kepulauan dan pulau Numfor menyimpan beragam potensi jenis perikanan dan hasil sumber daya laut.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024