Timika (Antaranews Papua) - Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mimika, Provinsi Papua meminta seluruh warga di wilayah itu menjaga ketertiban dan kenyamanan selama memasuki perayaan Natal 2018.

Kepala Kemenag Mimika, Utler Adrianus di Timika, Rabu mengatakan menjaga kenyamanan perayaan Natal umat kristiani menjadi kewajiban semua pihak sebagai wujud dari toleransi kehidupan antarumat beragama di Kabupaten Mimika.

"Semangat toleransi kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Mimika selama ini sudah terjalin dengan sangat baik, itu perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Meskipun toleransi sudah begitu bagus, tapi semua pihak harus tetap waspada jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan momentum ini untuk merusak persatuan dan kesatuan kita," pesan Utler.

Kemenag Mimika secara khusus mengingatkan warga setempat untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol sebab konsumsi alkohol bisa memicu kondisi ketidaknyamanan di tengah masyarakat.

"Orang kalau sudah mabuk maka lupa segalanya. Berbagai kejahatan yang timbul di Timika itu bermula dari konsumsi alkohol. Imbauan untuk tidak mengonsumsi alkohol sudah disampaikan berulang kali oleh pemerintah, tokoh agama dan pemuka masyarakat lainnya. Ini menjadi perhatian serius semua pihak," katanya.

Selain itu, Kemenag Mimika juga mengingatkan pemilik usaha tempat hiburan malam seperti bar, karaoke, diskotik, tempat-tempat penjualan minuman beralkohol dan lainnya agar membatasi jam beroperasi selama masa Natal hingga Tahun Baru.

"Sebaiknya tempat-tempat hiburan itu ditutup sementara waktu. Nanti setelah selesai perayaan Tahun Baru baru buka kembali agar tidak memicu timbulnya berbagai masalah sosial. Kami minta Pemda Mimika dan aparat berwenang untuk tegas mengawasi hal ini. Jangan sampai nanti terjadi masalah baru kita semua buka mata," tutur Utler.

Menyongsong perayaan Natal di Papua tahun ini, terjadi sejumlah kasus kekerasan hingga pembunuhan seperti kasus pembantaian terhadap puluhan pekerja PT Istaka Karya yang tengah mengerjakan proyek Jalan Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB di Kabupaten Nduga.

Peristiwa itu mengakibatkan 17 pekerja PT Istaka Karya meninggal dunia dan hingga kini empat orang rekan belum juga ditemukan.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024