Jayapura (Antaranews Papua) - Pejabat Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan Provinsi Papua terus meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dan PIMS
"Kami meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS dan PIMS melalui pengembangan media KIE terkait HIV bagi masyarakat umum yang sesuai dengan konteks tanah Papua," kata Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS ATM Dinkes Papua dr Beeri Wopari di Jayapura, Rabu
Ia mengatakan peningkatan pengetahuan masyarakat itu menyangkut IMS, pemeriksaan HIV, pengobatan ARV dan pencegahan HIV termasuk sirkumsisi.
Selain itu, kata dia, juga dilakukan peningkatan standarisasi materi sosialisasi terkait isi yang sesuai konteks lokal, misalnya penggunaan buah merah dan buah hitam serta isu suanggi.
"Review materi kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja dalam muatan lokal di sekolah," ujarnya.
Kemudian, meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Koordinasi juga ditingkatkan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan ibu-ibu PKK, pemuda, tukang ojek, sopir taksi angkutan dan rental, dan tenaga kerja bongkar muat (TKBM).
Ia berharap upaya yang dilakukan ini dapat setidak sedikit menurunkan angka kematian warga terinfesi HIV/AIDS.
"Kami meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS dan PIMS melalui pengembangan media KIE terkait HIV bagi masyarakat umum yang sesuai dengan konteks tanah Papua," kata Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS ATM Dinkes Papua dr Beeri Wopari di Jayapura, Rabu
Ia mengatakan peningkatan pengetahuan masyarakat itu menyangkut IMS, pemeriksaan HIV, pengobatan ARV dan pencegahan HIV termasuk sirkumsisi.
Selain itu, kata dia, juga dilakukan peningkatan standarisasi materi sosialisasi terkait isi yang sesuai konteks lokal, misalnya penggunaan buah merah dan buah hitam serta isu suanggi.
"Review materi kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja dalam muatan lokal di sekolah," ujarnya.
Kemudian, meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Koordinasi juga ditingkatkan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan ibu-ibu PKK, pemuda, tukang ojek, sopir taksi angkutan dan rental, dan tenaga kerja bongkar muat (TKBM).
Ia berharap upaya yang dilakukan ini dapat setidak sedikit menurunkan angka kematian warga terinfesi HIV/AIDS.