Pandeglang (ANTARA News Papua) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sudah menginstruksikan jajaran kementerian, TNI, Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turun ke lapangan untuk mencari dan mengevakuasi korban tsunami Selat Sunda.

"Saya sudah menginstruksikan jajaran Menteri, Panglima TNI, Kapolri, BNPB dan jajaran terkait lainnya untuk turun ke lapangan mengevakuasi korban dan mencari yang belum ditemukan," kata Presiden Jokowi saat meninjau lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, Senin.

Presiden juga meminta agar dilakukan perawatan yang intensif untuk para korban selamat dan yang mengalami luka-luka.

"Saya menginginkan penanganan bencana tsunami ini diselesaikan dengan cepat. Semuanya, mulai dari evakuasi korban, bantuan kebutuhan korban sampai pelayanan kesehatan," katanya.

Presiden didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menkes Nila F Moeloek meninjau lokasi terdampak tsunami di Pandeglang.

Presiden pada kesempatan itu mengunjungi Puskesmas Labuan Posko Aju Labuan dan Hotel Mutiara Carita yang rusak akibat diterjang tsunami.

BNPB menyatakan korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda hingga Senin (24/12) pukul 07.00 WIB mencapai 281 orang.

Posko BNPB juga mencatat 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
 
Sementara itu, kerusakan fisik meliputi 611 rumah rusak, 69  hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

Korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

"Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," kata Kepala Pusat Data Informasi dam  Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta.

Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kemungkinan data korban dan kerusakan masih bisa bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas.

Dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang  tersebar di lima kabupaten terdampak.

Di Kabupaten Pandeglang. tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, tujug orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak.

Daerah pesisir di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung banyak mengalami kerusakan, 10 kecamatan di Pandeglang terdampak dari terjangan tsunami.

"Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo," kata Sutopo.

Di Kabupaten Serang, tercatat 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Kerusakan fisik masih dalam pendataan.

Sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat.

Di Kabupaten Tanggamus, terdapat satu orang meninggal dunia, empat rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak. Sedangkan di Kabupaten Pesawaran tercatat satu orang meninggal dunia, satu orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak.

Ribuan personel gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BPBD, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat dan lainnya melakukan penanganan darurat. Kepala Daerah memimpin  penanganan darurat di daerahnya.

"Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Bantuan logistik terus disalurkan," kata dia.

Untuk evakuasi dikerahkan alat berat tujuh unit excavator, 12 unit dump truk, dua unit loader. Dalam mobilisasi ke lokasi bencana satu unit excavator,  satu dozer, satu loader, satu grader, dua tronton, dan empar dump truk.

Panjang dan luasnya daerah terdampak masih diperlukan tambahan alat berat dan personil untuk membantu evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

 

Pewarta : Sambas
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024