Banjarmasin (Antaranews Papua) - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengirim sebanyak 120 personel Brimob untuk tugas Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Polda Papua dalam Operasi Aman Nusa I untuk pengamanan kontijensi antisipasi konflik sosial.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani di Banjarmasin, Senin, mengingatkan agar seluruh personel menjaga kekompakan serta menjalin kerja sama dengan rekan-rekan TNI dan masyarakat.
"Ingat jangan meremehkan situasi dan kondisi selama pelaksanaan tugas di Papua," katanya menekankan.
Kapolda juga meminta pimpinan regu untuk selalu berkomunikasi dengan rekan-rekan perwira pengendali yang berada di sana.
"Apabila ada sekecil apapun kejadian yang terjadi dalam pelaksanaan tugas harap dilaporkan segera," jelasnya.
Diakui Yazid, tugas BKO di Papua memang berat, sehingga anggota diharapkan selalu bersikap sabar dalam menghadapi situasi dan kondisi, terutama emosi pada saat melaksanakan tugas.
"Selamat menunaikan dharma bakti. Saya bangga kepada saudara. Bersikaplah sebagai seorang ksatria sebagai bukti presentasi negara hadir di sana," ujar jenderal bintang dua itu.
Pelepasan keberangkatan personel BKO berlangsung di Rupatama Mapolda Kalsel dihadiri Irwasda Kombes Pol Djoko Poerbo Hadijojo.
Acara itu dihadiri Dansat Brimob Kombes Pol Ardiansyah Daulay beserta sejumlah Pejabat Utama Polda Kalsel dan Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel Rinny Yazid Fanani beserta Pengurus Bhayangkari Daerah dan Cabang Satuan Brimob Polda Kalsel.
Pada kesempatan itu, Kapolda dan istri juga memberikan bingkisan kepada Danki dan Danton 1 penugasan sebagai wujud dukungan moril dan motivasi semangat anggota yang berangkat ke Papua.
Personel Brimob Polda Kalsel diberangkatkan khusus untuk penugasan di Papua terkait gangguan keamanan menyusul insiden penembakan terhadap pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, beberapa waktu lalu.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani di Banjarmasin, Senin, mengingatkan agar seluruh personel menjaga kekompakan serta menjalin kerja sama dengan rekan-rekan TNI dan masyarakat.
"Ingat jangan meremehkan situasi dan kondisi selama pelaksanaan tugas di Papua," katanya menekankan.
Kapolda juga meminta pimpinan regu untuk selalu berkomunikasi dengan rekan-rekan perwira pengendali yang berada di sana.
"Apabila ada sekecil apapun kejadian yang terjadi dalam pelaksanaan tugas harap dilaporkan segera," jelasnya.
Diakui Yazid, tugas BKO di Papua memang berat, sehingga anggota diharapkan selalu bersikap sabar dalam menghadapi situasi dan kondisi, terutama emosi pada saat melaksanakan tugas.
"Selamat menunaikan dharma bakti. Saya bangga kepada saudara. Bersikaplah sebagai seorang ksatria sebagai bukti presentasi negara hadir di sana," ujar jenderal bintang dua itu.
Pelepasan keberangkatan personel BKO berlangsung di Rupatama Mapolda Kalsel dihadiri Irwasda Kombes Pol Djoko Poerbo Hadijojo.
Acara itu dihadiri Dansat Brimob Kombes Pol Ardiansyah Daulay beserta sejumlah Pejabat Utama Polda Kalsel dan Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel Rinny Yazid Fanani beserta Pengurus Bhayangkari Daerah dan Cabang Satuan Brimob Polda Kalsel.
Pada kesempatan itu, Kapolda dan istri juga memberikan bingkisan kepada Danki dan Danton 1 penugasan sebagai wujud dukungan moril dan motivasi semangat anggota yang berangkat ke Papua.
Personel Brimob Polda Kalsel diberangkatkan khusus untuk penugasan di Papua terkait gangguan keamanan menyusul insiden penembakan terhadap pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, beberapa waktu lalu.