Wamena (ANTARA News Papua) - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua, John Richard Banua, memerintahkan dinas kesehatan setempat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, yang tergolong tinggi dibandingkan beberapa kabupaten lain di Papua.

Bupati di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengharapkan 2019 jumlah kematian ibu dan bayi menurun dibandingkan 2018.

"Angka kematian ibu dan anak akan menjadi tolak ukur Bupati dan Wakil Bupati untuk tahun pertama kerja, untuk itu pada 2019 Dinkes dan RSUD harus fokus menekan dan menurunkan, dengan kegiatan rutin posyandu serta imunisasi," katanya.

Bupati juga mengingatkan Dinkes agar terus melakukan koordinasi terkait masalah yang dihadapi dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak, agar bisa dicarikan jalan keluar bersama.

"Jangan nanti sudah terjadi baru disampaikan kepada kami," katanya.

Kepala Dinkes Jayawijaya, dr.Willy Mambiuew, tidak menyatakan secara pasti jumlah kematian ibu dan bayi pada 2018, namun mengakui kasus itu cukup tinggi.

"Saya tidak hafal, tetapi kita mempunyai angka kematian cukup tinggi," katanya.

Secara makro, menurut Willy, penyebab kematian ibu dan bayi dikarenakan kurangnya peralatan persalinan dan penanganan sebelum melahirkan.

"Dinkes telah memberikan makanan tambahan dan setiap ibu hamil selalu aktif datang ke posyandu untuk memeriksakan kehamilannya, namun secara edukasi penanganan calon ibu, ibu sebelum melahirkan dan sesudah melahirkan yang masih kurang," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024