Timika (ANTARA News Papua) - Jajaran Kepolisian Resor Mimika hingga kini masih memburu beberapa pelaku pembunuhan warga Karang Senang-SP3 berinisial DM (22) pada Senin (7/1) lalu.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Selasa, mengatakan empat dari para pelaku pembunuhan terhadap DM sudah tertangkap dan kini ditahan di Rutan Polres Mimika.
"Empat orang lagi masih kita cari. Yang jelas, kami tidak akan berhenti mengejar pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di depan hukum," kata AKBP Agung.
Kapolres mengapresiasi peran para tokoh masyarakat yang membantu aparat kepolisian dalam meredam warganya sehingga kasus tersebut tidak sampai memicu konflik lebih luas antarkelompok warga.
"Para tokoh masyarakat sejak awal sangat membantu kami. Semua menginginkan tercipta situasi yang aman dan kondusif di Timika. Oknum-oknum yang menimbulkan kegaduhan dan kekhawatiran di tengah masyarakat dengan tindakan-tindakan mereka yang keji akan kita tindak tegas," kata AKBP Agung.
Kabag Ops Polres Mimika AKP Andhyka Aer mengatakan sejumlah lokasi pemukiman warga lokal seperti Kwamki Lama, Karang Senang hingga sejumlah satuan pemukiman transmigran di Distrik Kuala Kencana dan Iwaka kini kondisinya keamanannya kondusif.
"Sejak akhir tahun 2018 sampai sekarang aman-aman saja. Mudah-mudahan kondisi ini tetap kita pertahankan. Masyarakat di Kwamki Lama baik kubu atas, tengah maupun bawah juga tidak menginginkan adanya konflik perang. Kami mengimbau masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya kepada polisi untuk menangani proses hukum para pelaku," ujar AKP Adhyka.
Jenazah DM ditemukan dengan luka bacokan benda tajam di samping Kantor PT Ninabua SP3, Jalan Poros Timika-Kuala Kencana pada Senin (7/1) pagi.
Saat ditemukan warga, kondisi korban dalam keadaan tertelungkup dan ditemukan sejumlah kaleng minuman beralkohol di samping tubuh korban.
Korban mengalami luka bacokan pada kepala dan lengan.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Selasa, mengatakan empat dari para pelaku pembunuhan terhadap DM sudah tertangkap dan kini ditahan di Rutan Polres Mimika.
"Empat orang lagi masih kita cari. Yang jelas, kami tidak akan berhenti mengejar pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di depan hukum," kata AKBP Agung.
Kapolres mengapresiasi peran para tokoh masyarakat yang membantu aparat kepolisian dalam meredam warganya sehingga kasus tersebut tidak sampai memicu konflik lebih luas antarkelompok warga.
"Para tokoh masyarakat sejak awal sangat membantu kami. Semua menginginkan tercipta situasi yang aman dan kondusif di Timika. Oknum-oknum yang menimbulkan kegaduhan dan kekhawatiran di tengah masyarakat dengan tindakan-tindakan mereka yang keji akan kita tindak tegas," kata AKBP Agung.
Kabag Ops Polres Mimika AKP Andhyka Aer mengatakan sejumlah lokasi pemukiman warga lokal seperti Kwamki Lama, Karang Senang hingga sejumlah satuan pemukiman transmigran di Distrik Kuala Kencana dan Iwaka kini kondisinya keamanannya kondusif.
"Sejak akhir tahun 2018 sampai sekarang aman-aman saja. Mudah-mudahan kondisi ini tetap kita pertahankan. Masyarakat di Kwamki Lama baik kubu atas, tengah maupun bawah juga tidak menginginkan adanya konflik perang. Kami mengimbau masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya kepada polisi untuk menangani proses hukum para pelaku," ujar AKP Adhyka.
Jenazah DM ditemukan dengan luka bacokan benda tajam di samping Kantor PT Ninabua SP3, Jalan Poros Timika-Kuala Kencana pada Senin (7/1) pagi.
Saat ditemukan warga, kondisi korban dalam keadaan tertelungkup dan ditemukan sejumlah kaleng minuman beralkohol di samping tubuh korban.
Korban mengalami luka bacokan pada kepala dan lengan.