Jayapura (ANTARA News Papua)-Balai Arkeologi Papua mengagendakan pameran situs gunung/bukit Srobu di Kelurahan Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura pada festival Teluk Humbolt yang digelar oleh pemerintah kota setempat.

"Tahun ini Balai Arkelogi Papua berencana memakerkan peninggalan-peninggalan yang ada di situs gunung/bukit Srobu," kata Kepala Balai Arkeologi Papua Gusti Made Sudarmika di Jayapura, Selasa.

Di bukit Srobu itu ada benda prasejarah yang berhubungan dari budaya neolitik ke megalitik yang berumur sekitar 3000 tahun dan 700 tahun.

Menurut dia, di sana ada budaya neolitik atau kapak-kapak halus atau kapak batu itu, kapak lonjong, ada juga eksbitasi cangkang kerang laut yang jumlahnya cukup banyak.

"Itu yang namanya budaya megalitik sekitar 2.000 tahun silam atau awal-awal masehilah, budaya itu berkembang," ujarnya.

Menurut dia, budaya megalitik itu ciri utamanya kebanyakan batu besar atau batu besar yang digunakan untuk memuja roh leluhur, baik dalam bentuk arca atau benda yang terbuat dari batu semisal meja batu dan tiang batu, kursi batu.

"Ini berkaitan dengan megalitik semuanya itu produk-produk megalitik, apalagi berkaitan dengan roh leluhur, itu ada di Bukit Srobu, ini sudah kami teliti," ujarnya.

Dia mengatakan, pameran itu untuk menyadarkan masyarakat sekarang bahwa nenek moyang kita itu dulunya sekitar 3.000 tahun silam sudah punya budaya yang tinggi, punya komunikasi antar masyarakat yang bagus.

"Ada kelompok-kelompok di bukit Srobu yang menandakan bahwa nenek moyang dulu bisa bekerjasama," ujarnya.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024