Jayapura (ANTARA News Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menjalin kerja sama dengan TNI AU untuk mengirim logistik penanggulangan demam berdarah dengue ( DBD) ke beberapa kabupaten yang sudah dinyatakan kejadian luar biasa DBD.
Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Papua Yamamoto Sasarari di Jayapura, Senin, menjelaskan pihaknya mengalami kesulitan untuk mengirim logistik DBD ke beberapa kabupaten/kota yang sudah KLB DBD sehingga meminta bantuan TNI dalam hal ini Angkatan Udara(AU) untuk membantu pengiriman.
"Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi yang sudah membantu pesawat ?Hercules yang bisa kami tumpangi dan membawa alat-alat logistik DBD," katanya.
Melalui pesawat itu, menurut dia, Dinkes bisa mengirim logistik DBD ke Merauke dan Timika ke Asmat dan juga beberapa kabupaten lainnya yang dimasuki pesawat Hercules.
Logistik DBD yang dikirim ke Merauke, Timika dan Asmat melalui Timika ?serta Biak berupa alat "fogging" dan bahan-bahan untuk "fogging" serta cairan-cairan malaten. Pengiriman logistik itu sudah dilakukan sejak Desember 2018.
"Kami tidak bekerja sama secara resmi tapi bagimana kami buka komunikasi dengan para perwira-perwira yang punya hati untuk membantu masyarakat di Papua," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum mengatakan, cairan malaten tidak bisa dikirim dengan menggunakan pesawat reguler sehingga pihaknya harus bekerja sama dengan TNI AU untuk pengiriman cairan malaten.
"Jadi kami kerja sama dengan TNI AU untuk pengiriman cairan malaten ke Biak dan Mareuke karena dua daerah itu KLB DBD termasuk Asmat dan Kota Jayapura juga KLB DBD," tambah Aaron.
Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Papua Yamamoto Sasarari di Jayapura, Senin, menjelaskan pihaknya mengalami kesulitan untuk mengirim logistik DBD ke beberapa kabupaten/kota yang sudah KLB DBD sehingga meminta bantuan TNI dalam hal ini Angkatan Udara(AU) untuk membantu pengiriman.
"Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi yang sudah membantu pesawat ?Hercules yang bisa kami tumpangi dan membawa alat-alat logistik DBD," katanya.
Melalui pesawat itu, menurut dia, Dinkes bisa mengirim logistik DBD ke Merauke dan Timika ke Asmat dan juga beberapa kabupaten lainnya yang dimasuki pesawat Hercules.
Logistik DBD yang dikirim ke Merauke, Timika dan Asmat melalui Timika ?serta Biak berupa alat "fogging" dan bahan-bahan untuk "fogging" serta cairan-cairan malaten. Pengiriman logistik itu sudah dilakukan sejak Desember 2018.
"Kami tidak bekerja sama secara resmi tapi bagimana kami buka komunikasi dengan para perwira-perwira yang punya hati untuk membantu masyarakat di Papua," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum mengatakan, cairan malaten tidak bisa dikirim dengan menggunakan pesawat reguler sehingga pihaknya harus bekerja sama dengan TNI AU untuk pengiriman cairan malaten.
"Jadi kami kerja sama dengan TNI AU untuk pengiriman cairan malaten ke Biak dan Mareuke karena dua daerah itu KLB DBD termasuk Asmat dan Kota Jayapura juga KLB DBD," tambah Aaron.