Jayapura (ANTARA News Papua) - Yayasan Baitul Maal PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) kembali memberikan bantuan untuk kedua kalinya kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Bantuan pertama diberikan pada Selasa (12/2) atau empat jam usai peristiwa terbakarnya gedung DDI Entrop.
Perwakilan pegawai PT PLN WP2B yang juga Asisten Manager Pengendalian Piutang, Agus mengatakan bantuan diberikan mengingat semua pakaian dan barang-barang milik santriawati saat kebakaran tidak ada yang terselamatkan.
"Sehingga pada saat kebakaran tim YBM mengadakan posko di areal Masjid Nurul Iman kantor unit induk PLN WP2B di Jalan Ahmad Yani selama 3 hari pascakebakaran dan alhamdulilah terkumpul," katanya
Menurut dia, target dalam mengumpulkan bantuan adalah Jama`ah Masjid Nurul Iman.
"Selain itu dana sumbangan pegawai PLN serta dana khas YBM PLN yang dikumpulkan melalui potongan gaji karyawan muslim atau zakat profesi dengan nilai 2,5 persen dari gaji pokok," kata Agus.
Sementara itu, Bagya Pratama selaku sekretaris YBM PLN WP2B menjelaskan bantuan yang diberikan berupa pakaian layak pakai, beras 25 Kg sebanyak 11 karung, alat tulis siswa serta bantuan tunai.
"Adapun bantuan tunai senilai Rp20.460.000 yang berasal dari sumbangan individu pegawai PLN senilai RP10.601.000 dan uang khas Masjid PLN senilai Rp9.850.000 adapun dari khas YBM sendiri diberikan dalam bentuk barang seperti yang disebutkan di atas dengan nilai Rp8.739.500," kata Bagya.
Pimpinan Ponpes DDI Entrop Ust H Said HK S.Hi menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh YBM PLN WP2B tersebut, karena telah meringankan beban 175 santri dan santriwati yang kehilangan barang ketika terbakar.
"Saya selaku pimpinan Ponpes DDI Entrop mewakili santri dan santriawati mengucapkan Jazakallah Khoiran Katsiroh kepada seluruh pegawai PLN dan Khususnya YBM PLN WP2B yang sigap dan respon dalam memberikan perhatian penuh kepada kami yang sedang dilanda musibah ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, asrama putri DDI Entrop yang berlokasi di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, ludes terbakar pada Selasa (12/2) sekitar pukul 17.10 WIT.
Bantuan pertama diberikan pada Selasa (12/2) atau empat jam usai peristiwa terbakarnya gedung DDI Entrop.
Perwakilan pegawai PT PLN WP2B yang juga Asisten Manager Pengendalian Piutang, Agus mengatakan bantuan diberikan mengingat semua pakaian dan barang-barang milik santriawati saat kebakaran tidak ada yang terselamatkan.
"Sehingga pada saat kebakaran tim YBM mengadakan posko di areal Masjid Nurul Iman kantor unit induk PLN WP2B di Jalan Ahmad Yani selama 3 hari pascakebakaran dan alhamdulilah terkumpul," katanya
Menurut dia, target dalam mengumpulkan bantuan adalah Jama`ah Masjid Nurul Iman.
"Selain itu dana sumbangan pegawai PLN serta dana khas YBM PLN yang dikumpulkan melalui potongan gaji karyawan muslim atau zakat profesi dengan nilai 2,5 persen dari gaji pokok," kata Agus.
Sementara itu, Bagya Pratama selaku sekretaris YBM PLN WP2B menjelaskan bantuan yang diberikan berupa pakaian layak pakai, beras 25 Kg sebanyak 11 karung, alat tulis siswa serta bantuan tunai.
"Adapun bantuan tunai senilai Rp20.460.000 yang berasal dari sumbangan individu pegawai PLN senilai RP10.601.000 dan uang khas Masjid PLN senilai Rp9.850.000 adapun dari khas YBM sendiri diberikan dalam bentuk barang seperti yang disebutkan di atas dengan nilai Rp8.739.500," kata Bagya.
Pimpinan Ponpes DDI Entrop Ust H Said HK S.Hi menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh YBM PLN WP2B tersebut, karena telah meringankan beban 175 santri dan santriwati yang kehilangan barang ketika terbakar.
"Saya selaku pimpinan Ponpes DDI Entrop mewakili santri dan santriawati mengucapkan Jazakallah Khoiran Katsiroh kepada seluruh pegawai PLN dan Khususnya YBM PLN WP2B yang sigap dan respon dalam memberikan perhatian penuh kepada kami yang sedang dilanda musibah ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, asrama putri DDI Entrop yang berlokasi di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, ludes terbakar pada Selasa (12/2) sekitar pukul 17.10 WIT.