Timika (ANTARA) - Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mimika, Papua kini terus menyiapkan para relawan yang akan diterjunkan ke sejumlah lokasi bencana di tanah air.
Ketua Baznas Mimika Umar Habib, Jumat, mengatakan Mimika merupakan satu-satunya daerah di Papua yang telah dilengkapi dengan divisi Baznas Tanggap Bencana/BTB.
"Setiap ada bencana di tanah air, kami terdorong untuk mengirimkan para relawan untuk bisa memberikan bantuan kepada para korban. Penanganan korban bencana membutuhkan keahlian khusus misalnya untuk melakukan evakuasi," jelas Umar Habib.
Baru-baru ini sebanyak 15 orang relawan yang tergabung dalam Baznas Tanggap Bencana/BTB Mimika mendapatkan pelatihan pencarian dan pertolongan korban bencana oleh jajaran Kantor SAR Timika bekerja sama dengan BTB Pusat.
"Ke depan kami akan rekrut lagi relawan untuk terlibat dalam kegiatan BTB ini," ujar Umar Habib.
Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mimika itu meminta dukungan Pemkab setempat agar memberi perhatian dalam kegiatan kemanusiaan sehingga BTB Mimika bisa ikut andil dalam penangan bencana yang terjadi di seluruh pelosok tanah air.
Selain mengumpulkan dan mengirim bantuan ke lokasi bencana, tahun ini Baznas Mimika telah mengirimkan relawan ke Sulawesi Selatan saat terjadi bencana banjor bandang dan longsor yang melanda sembilan kabupaten pada Januari lalu.
Umar Habib mengatakan bantuan dan tim relawan dari Mimika tiba di wilayah dataran tinggi Kabupaten Gowa tiga hari pascabencana itu.
"Ketika kami sampai di Posko Baznas di daerah Sapana Gowa didapatkan informasi bahwa warga pengungsi belum mendapatkan bantuan. Malam itu juga kami bergerak ke lokasi pengungsian menggunakan motor trail melalui jalan setapak karena akses jalan raya terputus untuk membawa sembako," jelas Umar.
Para pengungsi di lokasi bencana Kabupaten Gowa saat itu menangis terharu saat menerima bantuan sembakobyang disumbangkan warga Mimika.
"Mereka semua menangis karena yang datang bawa bantuan justru orang yang jauh dari Mimika Papua. Kami memang berusaha sebisa mungkin untuk memberikan bantuan di saat-saat yang memang sangat dibutuhkan," jelasnya.
Selain mengirim bantuan dan relawan ke Sulawesi Selatan, hal serupa juga dilakukan saat bencana banjir di Manado Sulawesi Utara, gempa dan tsunami di daerah Jawa Barat dan Lampung, bencana gempa bumi di Lombok NTB serta bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Ketua Baznas Mimika Umar Habib, Jumat, mengatakan Mimika merupakan satu-satunya daerah di Papua yang telah dilengkapi dengan divisi Baznas Tanggap Bencana/BTB.
"Setiap ada bencana di tanah air, kami terdorong untuk mengirimkan para relawan untuk bisa memberikan bantuan kepada para korban. Penanganan korban bencana membutuhkan keahlian khusus misalnya untuk melakukan evakuasi," jelas Umar Habib.
Baru-baru ini sebanyak 15 orang relawan yang tergabung dalam Baznas Tanggap Bencana/BTB Mimika mendapatkan pelatihan pencarian dan pertolongan korban bencana oleh jajaran Kantor SAR Timika bekerja sama dengan BTB Pusat.
"Ke depan kami akan rekrut lagi relawan untuk terlibat dalam kegiatan BTB ini," ujar Umar Habib.
Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mimika itu meminta dukungan Pemkab setempat agar memberi perhatian dalam kegiatan kemanusiaan sehingga BTB Mimika bisa ikut andil dalam penangan bencana yang terjadi di seluruh pelosok tanah air.
Selain mengumpulkan dan mengirim bantuan ke lokasi bencana, tahun ini Baznas Mimika telah mengirimkan relawan ke Sulawesi Selatan saat terjadi bencana banjor bandang dan longsor yang melanda sembilan kabupaten pada Januari lalu.
Umar Habib mengatakan bantuan dan tim relawan dari Mimika tiba di wilayah dataran tinggi Kabupaten Gowa tiga hari pascabencana itu.
"Ketika kami sampai di Posko Baznas di daerah Sapana Gowa didapatkan informasi bahwa warga pengungsi belum mendapatkan bantuan. Malam itu juga kami bergerak ke lokasi pengungsian menggunakan motor trail melalui jalan setapak karena akses jalan raya terputus untuk membawa sembako," jelas Umar.
Para pengungsi di lokasi bencana Kabupaten Gowa saat itu menangis terharu saat menerima bantuan sembakobyang disumbangkan warga Mimika.
"Mereka semua menangis karena yang datang bawa bantuan justru orang yang jauh dari Mimika Papua. Kami memang berusaha sebisa mungkin untuk memberikan bantuan di saat-saat yang memang sangat dibutuhkan," jelasnya.
Selain mengirim bantuan dan relawan ke Sulawesi Selatan, hal serupa juga dilakukan saat bencana banjir di Manado Sulawesi Utara, gempa dan tsunami di daerah Jawa Barat dan Lampung, bencana gempa bumi di Lombok NTB serta bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.