Wamena (ANTARA) - Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga, Papua Bliher Simanjuntak mengatakan seluruh segel atau stiker pemilu 2019 yang telah diterima, akan ditarik kembali oleh KPU Pusat sebab tidak layak atau kualitasnya tidak baik.

Bliher Simanjuntak di Sekretariat KPU Perwakilan Nduga di Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan sudah melihat segel tersebut dan memang tidak layak untuk digunakan karena cepat rusak dan tidak bisa ditempelkan pada logistik pemilu.

"Sudah disampaikan kepada KPU Papua dan kami sudah dapat informasi bahwa semua stiker/segel yang ada di KPU kabupaten/kota di seluruh Papua akan ditarik dan diganti," katanya.

Ia mengatakan bahan pembuatan stiker itu tidak mirip kertas sehingga mudah rapuh.

"Masalahnya stiker ini rentan sekali karena tidak bisa ditempelkan dan cepat rapuh, dan ini bisa menjadi ruang konflik, akan dicurigai KPU kenapa sampai stiker semua sudah lepas dan tidak dengan tempelan yang benar," katanya.

Bliher mengatakan seluruh proses pelipatan surat suara telah selesai dan sedang dilakukan penyortiran yang diupayakan rampung tanggal 20 Mei mendatang.

"Logistik lain yang masih kami tunggu adalah formulir. Tetapi kami dapat informasi bahwa sudah sampai di Pelabuhan Laut Jayapura," katanya.

Menurut dia, logistik pemilu itu nantinya didistribusikan ke 32 distrik, 248 kampung dan 465 TPS dan hal itu membutuhkan dana yang besar namun telah dikoordinasikan dengan KPU Papua terkait kekurangan anggaran tersebut.

Masalah stiker atau segel pemilu yang mudah rapuh itu juga dialami KPU Jayawijaya dan KPU Yalimo.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024