Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Jhon Richard Banua mengatakan rencana pelepasan lahan untuk perpanjangan 'runway' atau landasan pacu Bandara Wamena tidak tergantung bantuan dana dari kabupaten pemekaran, yang juga memanfaatkan bandara tersebut.

Bupati Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan walau kabupaten lain tidak memberikan dukungan dana untuk pelepasan lahan, Pemkab Jayawijaya tetap mengalokasikan anggaran.

"Tidak berpengaruh dengan 'sharing' dana dari kabupaten lain, tetapi kalau memang ada yang mau melakukan 'sharing' dana juga tidak masalah karena Bandara Wamena dipakai kabupaten lainnya," katanya.

Karena Jayawijaya merupakan bandara transit untuk sejumlah kabupaten sekitar sehingga perlu landasan pacu yang besar untuk pesawat berbadan besar.

"Kami pemerintah daerah bersama UPBU Kelas I Wamena sedang berupaya memasukkan pesawat berbadan besar ke Wamena dan itu harus diwujudkan," katanya.

Sebelumnya Kepala Bandar Udara Kelas I Wamena Joko Harjani mengatakan sedang dipersiapkan perpanjangan landasan pacu agar bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 seri 800.

Saat ini pesawat berbadan besar yang bisa mendarat di Bandara Wamena hanyalah jenis Boeing 737 seri 300.

Pihak bandara merencanakan pada tahun 2019 dilakukan perpanjangan landasan pacu ke arah 33 sepanjang 100 meter dan pada tahun 2020 diperpanjang lagi 226 meter.

"Perpanjangan landasan pacu kami targetkan menjadi 2.700 dari yang sekarang 2.175. Kami akan lakukan perpanjangan secara bertahap. Tetapi kami targetkan tahun depan sudah menjadi 2.500 meter," kata Joko Harjani.


Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024