Jayapura (ANTARA) - Sejumlah warga yang berdomisili di Kampung Ayapo, Jayapura, Papua, yang terdampak luapan Danau Sentani, mengaku belum menerima bantuan.
Hal ini terkuak ketika kunjungan dari Pemuda Katolik KOMDA Papua mengunjungi sejumlah kampung yang terdampak luapan air Danau Sentani.
Demikian disampaikan Ketua Pemuda Katolik KOMDA Papua, Alfonsa Jumkon Wayap di Jayapura, Sabtu.
Alfonsa mengaku di sela-sela kunjungan ke masing-masing kampung yang terdampak luapan air Danau Sentani ini, mereka menanyakan warga terkait kondisi yang dialami pascaluapan air Danau Sentani.
Klemens Hikinda, warga Ayapo mengaku sejak terjadi luapan air Danau Sentani pada 18-23 Maret 2019, belum ada bantuan untuk warga di Kampung Baru Ayapo, khususnya di RW 03.
"Kami juga korban bencana luapan air Danau Sentani yang sudah satu Minggu tinggal di tenda- tenda, butuh air bersih, selimut, kelambu dan juga bahan makakan," katanya.
Menurut dia, kondisi air danau sulit bagi warga untuk mencari nafkah seperti sebelumnya, mereka harus menunggu air danau menurun.
"Diperkirakan satu sampai dua bulan baru air danau bisa menurun," katanya.
Jhon Eha, warga lainnya menjelaskan bantuan yang diberikan di posko induk gunung merah Sentani tidak didistribusikan dengan baik, sehingga mereka tidak mendapat bantuan, padahal banyak bantuan disalurkan ke posko tersebut.
"Kalau bisa ingat kami juga warga di pinggiran Danau Sentani, mulai dari tepian kampung Yoka hingga ke kampung ini," tambah dia.
Hal ini terkuak ketika kunjungan dari Pemuda Katolik KOMDA Papua mengunjungi sejumlah kampung yang terdampak luapan air Danau Sentani.
Demikian disampaikan Ketua Pemuda Katolik KOMDA Papua, Alfonsa Jumkon Wayap di Jayapura, Sabtu.
Alfonsa mengaku di sela-sela kunjungan ke masing-masing kampung yang terdampak luapan air Danau Sentani ini, mereka menanyakan warga terkait kondisi yang dialami pascaluapan air Danau Sentani.
Klemens Hikinda, warga Ayapo mengaku sejak terjadi luapan air Danau Sentani pada 18-23 Maret 2019, belum ada bantuan untuk warga di Kampung Baru Ayapo, khususnya di RW 03.
"Kami juga korban bencana luapan air Danau Sentani yang sudah satu Minggu tinggal di tenda- tenda, butuh air bersih, selimut, kelambu dan juga bahan makakan," katanya.
Menurut dia, kondisi air danau sulit bagi warga untuk mencari nafkah seperti sebelumnya, mereka harus menunggu air danau menurun.
"Diperkirakan satu sampai dua bulan baru air danau bisa menurun," katanya.
Jhon Eha, warga lainnya menjelaskan bantuan yang diberikan di posko induk gunung merah Sentani tidak didistribusikan dengan baik, sehingga mereka tidak mendapat bantuan, padahal banyak bantuan disalurkan ke posko tersebut.
"Kalau bisa ingat kami juga warga di pinggiran Danau Sentani, mulai dari tepian kampung Yoka hingga ke kampung ini," tambah dia.