Usaid-Lestari dorong jurnalis Papua peduli terhadap cycloop

Paskalina Rahawarin, Koordinator USAID-Lestari Papua, di Jayapura, Rabu mengatakan, pihaknya sangat berharap, para jurnalis dapat bersinergi untuk memberikan informasi yang benar tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

"Menjaga Cycloop sebagai kawasan cagar alam membutuhkan sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, BKSDA, LSM, adat, masyarakat, termasuk juga kalangan jurnalis," katanya.

Menurut Paskalina, oleh karena itu, informasi edukatif yang dikemas dalam karya jurnalistik dinilai mampu untuk menggugah kesadaran semua pihak, terutama masyarakat yang merambah kawasan tersebut tentang pentingnya menyelamatkan Cycloop mulai kini.

"Belajar dari bencana banjir belum lama ini, hal terpenting adalah apa yang harus diantisipasi ke depan, menjaga Cycloop tidak hanya satu dua lembaga namun membutuhkan kerja sama lintas sektor, di mana tantangan yang terbesar ialah perambahan hutan di daerah cagar alam tersebut," ujarnya.

Senada dengan Paskalina Rahawarin, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Edward Sembiring, mengatakan perlu adanya upaya menyamakan persepsi tentang pentingnya penyelamatan kawasan cagar alam Cycloop guna mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir bandang yang terjadi di Sentani pada 16 Maret 2019.

"Sebab, kawasan cagar alam dengan luas 31.479,89 hektar tersebut sedang mengalami kerusakan, di mana terjadi perambahan di kawasan penyanggah dan cagar alam berupa pembukaan kebun, penebangan kayu, pembuatan arang, bahan galian C dan pemukiman illegal," katanya lagi.

Dia menambahkan untuk itu mari sama-sama belajar ke depan dengan mengedukasi masyarakat di mana diharapkan nota kesepahaman yang ditandatangani para kepala daerah belum lama ini di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Sentani, benar-benar dijalankan, bukan hanya wacana demi menjaga Cycloop